Minggu, 29 Juli 2012

DUNIA HEWAN DOC



HEWAN TAK BERTULANG BELAKANG (INVERTEBRATA) DAN KEHIDUPANNYA

Dunia hewan mencakup semua organisme yang tidak mempunyai klorofil, dapat berpindah tempat atau menggerakkan tubuhnya dengan serat-serat yang dapat berkontraksi, dan terbentuk atau terdiri dari banyak sel.
Beberapa organisme memang tidak menunjukkan seluruh cirri umum di atas, tetapi dalam hal tertentu menunjukkan kegiatan yang sangat mirip cirri-ciri tersebut. Ciri tentang terbentuk Syarat nomor 3 memaksa kita untuk tidak memasukkan Protozoa ke dalam dunia hewan. Kita memasukkan Protozoa kedalam dunia Protista, sedangkan dalam dunia hewan kita hanya membatasi pada metazoa atau binatang bersel banyak.
Dunia hewan terdiri dari 20 sampai 24 filum yang diantaranya beranggotakan organisme-organisme yang harus dikenal dengan baik oleh setiap siswa biologi. Karena itu kita akan memusatkan pembicaraan pada kelompok ini.
PHYLUM  PROTOZOA
            Ialah hewan-hewan  yang bersel satu dengan ukuran microshopis tetapi ada pula yang dapat dilihat macroshapis. Pada umunya sel adalah mikroshopis tetapi ada juga sel yang makroshopis.
Misalnya : telur

CIRI-CIRI UMUM PROTOZOA
  1. Trediri dari 1 sel (unicellular)
Tetapi ada juga beberapa spesies yang membentuk koloni walaupun terdiri dari 1 sel
  1. Alat-alat tubuh / organ disebut Onganella
Walaupun hanya terdiri dari 1 sel tetapi mempunyai alat-alat tubuh
Misal : Flagella ® misal pada  euglena, valrax
            Bulu getar ® misal pada paramecium
Euglena  ®   Vacuola berdenyut        pada paramaecium
 Vacuola makanan          pada amoeba              
  1. Perkembangbiakan
    1. Asexuil
Misal : - pembelahan biner euglena, paramaecium (dari 1 ® 2)
   - pembelahan ganda (dari 1 menjadi 4)
                                    - membentuk pucuk / tunas
    1. Sexuil / melalui gamet
Karena hewan-hewan ini belum mempunyai sel-sel kelamin yang khusus (ovum dan sperma) maka perkawinannya disebut konjugasi.
  1. Tempat hidup
a.       Bebas di semua tempat
Misal : - permukaan air      baik tawar / asin
            - dalam air
b.      Comensal
      Ialah hidup bersama yang satu mendapat keuntungan dan yang satu tidak dirugikan
c.   Simbiose
d.   Parasit
      Ialah yang satu untung yang satu rugi
      Misal : Amoeba desentri
                  Amoeba Spirochaeta
  1. Cara Makan
    1. Holozoic ialah makanan hewan lain dengan melalui “mulut“ nya (mulut semu)
    2. Saprozoic ialah meng-absortir nutrisi yang telah larut dari hewan (zoic = hewan)
    3. Sapropitic ialah meng-absortir nutrisi yang telah larut dari tumbuhan
    4. Halophytic ialah hewan tersebut mendapat makanan secara fotosintesis
Misal : Euglena yang mempunyai butir-butir chloroplast dalam tubuhnya
    1. Mixotrophic ialah kombinasi antara b dan d
PROTOZOA DIBAGI DALAM 5 KELAS antara lain :
  1. Kelas Sarcodina / Rhizopoda
  2. Kelas Mastigophora / Flagelata
  3. Kelas Ciliata / Infusoria
  4. Kelas Suctoria
  5. Kelas Sporozoa
KELAS SARCODINA / RHIZOPODA
Rhizo = akar, poda = kaki, pseudo = palsu
Sarcodina / Rhizopoda ialah hewan bersel satu dapat membentuk kaki semu (Pseudopodia).
Hidupnya : - di air tawar
 - di air laut
                         - parasit pada tubuh hewan / manusia
                           Misal : Amoeba (bentuknya selalu berubah sehingga disebut tidak
mempunyai bentuk).
Ordo-ordonya :
a.       Amoeba                 c. Radiolaria
b.      Foraminifera          d. Heliozoa
Gambar Amoeba sp.
Keterangan :
                  - plasmolemma            = dinding tubuh
                  - ectoplasma                = protoplasma yang terang
                  - endoplasma               = protoplasma yang gelap
                  - vacuola berdenyut / vacuola kontractil berisi cairan / air
                  - hewan ini bergerak dengan kaki palsunya


TEORI TTG KAKI SEMU antara lain
  1. Teori kekentalan / viscositas
Teori ini mengatakan bahwa terbentuknya kaki karena adanya perubahan kekentalan pada bagian paskrin (berarti gel terdapat pada posterior) dan sel (pada antierior).
Sedang untuk mengetahui anterior yaitu dengan jalan melihat ke arah mana hewan tersebut bergerak. Jadi ke arah anterior lebih cair sehingga lebih menonjol ke arah muka dan merupakan kaki semu.

  1. Teori Pancaran / Kontraksi
Teori ini mengatakan bahwa endoplasma berkontraksi / berkerut sehingga mendorong endoplasma ke depan.
Bagian depan penuh dengan bagian yang hyalin dan terjadilah pancaran air yang disebut fontain zone. Kemudian air tersebut dialirkan melalui bagian bawah endoplasma ke belakang.
Pergerakan yang demikian ini disebut gerak amoeboid yaitu gerak yang dapat dilakukan amoeba.
Hewan yang melakukan gerak amoeboid, misalnya :
-          Amoeba
-          Sel darah putih / leukocyt
-          Sel amoebocyt dari hewan porifera
CARA MAKAN
Dengan membentuk mulut semu.
Pembentukan mulut semu itu dengan jalan seperti pembentukan kaki semu.
Makanannya berupa hewan / tumbuhan bersel satu.
Misal : bacteri
Jika hewan yang dimakan itu masih bergerak / aktif maka vacuola makanan menjadi lebih besar dari pada jika makanannya pasif.
Hal ini untuk menanggulangi tingkah laku makanan tersebut.
Setelah makanan tersebut berada di dalam vacuola makanan maka kemudian protoplasma ini menjetakkan / mengsekresikan getah-getah pencernakan ke dalam vacuola makanan.
Dengan bantuan getah pencernaan ini maka makanan dicernakan dan menghasilkan sari-sari makanan yang nantinya dipergunakan untuk pertumbuhan penyusunan protoplasma baru.
Di samping itu juga sebagai pembentukan energi. Sari-sari makanan yang diperlukan sama dengan sari-sari makanan yang dibutuhkan manusia, hanya saja porsinya lebih kecil dari manusia.
Misal :    k.h          à gulokose
               Protein    à asam amino
               Lemak    à asam lemak & gliserol
               Vitamin, air, dsb.
Jadi komposisi makanan hewan tersebut juga sama dengan manusia.
Sehingga energi juga dibentuk dalam mitokondria.
Sedang sisa-sisa makanan yang berupa benda-benda padat akan dikeluarkan dari tubuhnya / protoplasmanya dengan diikuti terbentuknya “membran sel yang baru” untuk menjaga agar jangan sampai isi selnya keluar.
Jadi proses pembentukan membran sel berlawanan dengan pembentukan mulut semu.
Caranya adalah dengan jalan sisa-sisa makanan menepi sampai berimpit dengan plasmolemma, kemudian pecah dan dibentuklah dinding sel / membran sel baru.
Sedang sisa-sisa makanan yang berupa cairan akan ditampung oleh kontraktil vacuola adalah :
“Sebagai regulator air dalam tubuhnya / pengatur kadar air dalam tubuh / mengatur tekanan osmatis dalam tubuh, dengan demikian selalu berdenyut.
Kesimpulan :
1.      Fungsi getah pencernaan
-          Mencernakan makanan à sari-sari makanan à penyusunan protoplasma baru.
-          Sebagai pembentuk energi untuk bergerak dsb.
2.      Fungsi kontraktil vakuola
-          Sebagai regulator air dalam tubuh / pengatur kadar air dalam tubuh / mengatur tekanan osmatis dalam tubuh sehingga selalu berdenyut (fungsi utama).
-          Menampung sisa-sisa makanan yang berupa cairan
-          Mengeluarkan CO2 dari dalam tubuh
RESPIRASI / PERNAFASAN
Pengambilan O2 dengan jalan diffusi O2 berasal dari medium sekitarnya.
Fungsi O2 ini untuk oksidasi biologis, dan yang dioksidasi yaitu sari-sari makanan yang berupa glukose, lemak dan dsb. yang kemudian berubah menjadi energi. Kadang asam amino untuk menyusun kembali komponen protein yang ada dalam protoplasma tersebut.
Jadi protein yang masuk ke dalam tubuh dengan protein yang berasal dari asam amino adalah berbeda yaitu berbeda pada deret asam aminonya.
Pada prinsipnya respirasi hewan ini sama dengan respirasi manusia / hewan yang bersel banyak yaitu dengan respirasi internal.
Misal : udara luar à paru-paru à haemoglobin à oksihaemoglobin à darah à disampaikan pada sel-sel yang ada pada jaringan tubuh.
Dan tugas-tugas ini disampaikan oleh darah pada hidung dan paru-paru

KELAS SPOROZOA

Ciri Umum :
1.      Semua bersifat parasit
2.      Bentuk tubuh biasanya     - bulan
                                          - bulat panjang
3.      Tidak memiliki                  - alat gerak
                                          - contrictil vacuola
4.      Makanan langsung diserap secara asmose dari tubuh Hast nya.
5.      Respirasi dan ekstresi berlangsung secara diffusi
6.      Cara perkembang biakannya :
-          Pembelahan diri disebut Schiztyoni
-          Pembelahan spora / disebut Sporagani
7.      Pada spesies tertentu ada yang hidup :
-          Dalam sel tubuh Hostnya
Misalnya :        * Saluran pencernakan makanan
                        * Pada otot
                        * Pada ginjal
                        * Pada alat kelamin / genetalia
-          Pada cairan tubuh Hostnya
Misalnya :        * Dalam darah

KLAS SPOROZOA

1.      Sub class Telesporidia
Terbagi dalam 3 ordo
-          Ordo Hoemosporidia  misal Plasmodium.
-          Ordo Gregarinida        misal Gregarina
-          Ordo Coccidia            misal Coccidium
2.      Sub class Acnidosporidia
-          Ordo Haplosporidia    misal Haplosproridium
-          Ordo Sarcosporidia     misal Sarcocystis
3.      Sub class Cnidosporidia
-          Ordo Myxosporidia    misal Sphaeromyxa
-          Ordo Actinomyxidia   misal Triactinomyxon
-          Ordo Microsporidia    misal Nosamabombycis
-          Ordo Helicosporidia   misal Heliosporidium

PLASMODIUM

-          Penyebab penyakit malaria
-          Penularannya nyamuk Anopheles yang betina, sebab alat penusuk pada Anopheles ♀ berkembang dengan baik sedangkan anopheles ♂ kurang baik.
-          Hal ini memudahkan proses penusukan dan penyerapan darah.
-          Tandanya nyamuk ini jika menusuk tubuh dengan menungging / membentuk sudut.
 Nyamuk Anopheles betina pembawa Plasmodium sp.
Siklus Hidup Plasmodium
-          Dipelajari oleh seorang ahli yang bernama :
  1. Ronald Ross
  2. Grassi
Prosesnya :
1.      Bila makan nyamuk anopheles ♀ yang mengandung bibit malaria yaitu Plasmodium bentuk sporozoid mengisap darah manusia maka bersama air ludah nyamuk masuklah sporozoid ke dalam peredaran darah manusia yang bersangkutan.
2.      Sporozoid tidak langsung menginfektir erythrocyt (sel darah merah), tetapi masuk lebih dahulu ke sel hati,mengadakan pembelahan dan membentuk Cryptozoid.
3.      Cepat atau lambat Cryptasoid ini kemudian masuk ke sistim peredaran darah dan barulah menginfektir erythrocyt tersebut.
Di dalam erythrocyt ini cryptosoid à Trophozoid, yang mula-mula berbentu cincin dan kemudian berubah bentuk menjadi Amoeboid.
4.      Sesudah itu fase Amoeboid tumbuh menjadi Schizont
5.      Schizont membelah dan membentuk Merozoid. Bila Erythrocyt yang ditempatinya pecah maka tersebarlah Merozoid (penderita mengalami deman). Selanjutnya Nurosoid ini menginfektir sel darah merah yang baru demikian selanjutnya dan terjadilah siklus yang sama dengan semula.
6.      Sesudah proses 1 s/d 5 proses ini disebut Schizogoni berulang kali maka sebagian dari Nurosoid itu stelah masuk ke dalam sel darah merah tidak lagi mengadakan proses Schizagoni.
Akan tetapi ada sebagian yang berubah menjadi persiapan sel kelamin yaitu menjadi Macrogametosit dan Microgametosit (♂)
7.      Bila macrogamekasit dan Microgentosit  yang berada di dalam drythrocyt itu pada suatu saat terpisah kedalam lb nyamuk Anophelus ♀ yang I atau yang lain) maka keduanya akan melangsungkan kehidupan nya.
8.      Maerogametosit di dalam tubuh nyamuk akan menjadi Macragamet yaitu berupa ovum / telur. Sedangkan microgametosit dalam tubuh nyamuk akan menjadi Microgamet yaitu spermatozoid sesudah mengadakan pembelahan inti diikuti pembelahan Cytoplasma.
9.      Spermatosoid membuahi avum dan terjadilah zygot.
10.  Zygot berubah bentuk menjadi OOKINETE dan Ookineti ini menerobos dinding perut nyamuk, di sana akan membesar, membulat yang dibungkus oleh dinding perut nyamuk dan menjadilah Oocyst. (berupa benjolan-benjolan pada dinding perut nyamuk).
11.  Dalam oocyst ini selnya membelah menjadi sporozoid. Bila oocyst erbelah dua maka akan pecah dan tersebarlah sporaoid keseluruh tubuh nyamuk.
12.  Nyamuk yang di dalam kelenjar ludahnya mengandung sporasoid maka sporasoid ini siap untuk menginfektir manusia kembali.
Life cycle of Plasmodium spp.
Gambar : Siklus hidup Malaria

Hal-hal yang menyebabkan demam pada penderita malaria
1.      Karena sel-sel darah merah pecah sehingga Merosoid tersebar keseluruh sel darah merah dan menginfektir sel-sel darah merah yang baru.
2.      Karena banyaknya sel-sel darah merah yang mengalami infeksi
3.      Karena tersebarnya racun / toksin karena sama dengan tersebarnya merosoid tersebut, yang kemudian timbul kedalam sistem peredaran darah.
4.      Demam ini diderita pada akhir peristiwa Schizogoni.
Macam-macam penyakit malaria yang disebabkan oleh Plasmodium

Nama Plasmodium

Fase Schizogoni
Penyakit yang ditimbulkan
1.      Plasmodium Vivax
2.      Plasmodium Malariae
3.      Plasmodium Fakiparum
4.      Plasmodium Ovale
48 jam
72 jam
36-48 jam
48 jam
Malaria Tertiana
Malaria Quartana
Malaria Tropica
Malaria Tertiana (sakitnya lebih ringan daripada Plasmodium Vivax.

KELAS SUCTORIA

1.      -    Suctoria termasuk dalam phyllum Protozoa
-          Suctoria yang sudah dewasa tidak mampunyai tetapi mempunyai tentukel (sungut) dan protoplasma, dengan teratur tetapi atau cytostoma
-          Suctoria yang masih muda dalam kehidupannya mempunyai persamaan dengan Ciliata, dan juga mempunyai silia, hidup bebas berenang.
-          Suctoria muda ini berenang-renang beberapa waktu untuk kemudian melepaskan silia-silianya dan selanjutnya berubah ke tingkat dewasa.
2.      Bentuk tubuhnya :
-          Berbentuk bola panjang
-          Bercabang-cabang dan diantaranya mempunyai tangkai atau kaki untuk melekat pada suatu obyek dan ditutup oleh pelick (pada species yang berbeda).
3.      Bentuk tentakel
-          Seperti mantel yang berbulu dan dikelilingi oleh sinyal yang dapat bergerak.
Fungsinya untuk menangkap dan membawa makanan yang berupa ciliata-ciliata kecil.
-          Runcing
Fungsinya untuk menusuk mangsanya dan membawanya ketempat yang baik. Dengan bantuan orus dan melalui tentakel ini maka mangsa tersebut sampai ke dalam sel-sel tubuh.
4.      Hidupnya :
-          Bebas
·         Pada tempat yang sejuk misal Podophyra
·         Pada payau (pertemuan antara sungai dan laut)
·         Pada air asin
·         Pada tumbuhan
-          Parasit
·         Pada binatang air yang kecil.
5.      Perkembang biakan
-          Dengan pembelahan (fission) atau
-          Pembiakan (budding)
6.      Contoh
  1. Podophyra à hidup bebas dalam air yang sejuk
  2. Dendrosoma à bercabang-cabang sampai 2,5 mm panjangnya
  3. Sphaerophrya à berbentuk bola, parasit pada Paramaeuom dan Stentor
  4. Trichophrya Micropteri à hidup pada insang ikan laut
  5. Allantosoma à hidup pada usus besar kuda.

FILUM PORIFERA
            Contoh dari porivera adalah sponsa. Sponsa merupakan hawan yang hidup menempel pada suatu substrat di laut. Telah diketahui kira-kira 2500 spesies, ada beberapa yang hidup di air tawar, tetapi sebagian besar hidup di laut. Nama filum ini dari kenyataan bahwa tubuh porifera mempunyai pori-pori. Air beserta makanan masuk melalui pori kedalam rongga di dalam tubuh dari hewan akhirnya keluar melalui oskulum. Air yang telah disaring ini akan dibuang melalui oskulum.
Tubuh sponsa terdiri dari dua lapisan sel, diantara kedua lapisan tersebut terdapat bagian yang tersusun dari bahan yang lunak disebut mesoglea. Sel-sel yang membentuk lapisan dalam mempunyai flagea, yang mengatur aliran sel-sel ini dapat ”menangkap” partikel makanan.
Bentuk sponsa ditentukan oleh kerangka tubuh. Kerangka tersusun dari spikula. Spikula tersebut dari sel-sel yang terdapat dalam mesoglea. Spikula tersusun dari silika atau kapur (kalsium karbonat). Beberapa sponsa tidak memiliki serabut-serabut yang lentur dari zat yang disebut spongin. Sponsa terdapat di perairan yang dangkal di daerah tropis. Bila sponsa diolah dapat digunakan untuk bahan atau alat pembersih.
Seperti yang kita ketahui suatu organisme yang melekat pada suatu subsurat, harus mempunyai cara untuk menyebar keturunannya ke tempat lain.
Untuk tujuan itu sponsa menghasilkan larva kecil yang dapat ”berenang” dengan bebas. Larva tersebut memisahkan diri dari induknya dan setelah menemukan tempat hidup yang sesuai larva akan melekat disitu dan berkembang menjadi hewan dewasa.
Berdasar fosil porifera yang ditemukan menunjukkan bahwa sponsa adalah salah satu hewan yang pertama kali muncul di bumi. Tetapi tidak ada bukti bahwa ada hewan yang berkembang dari sponsa. Sponsa seakan-akan menempati suatu tempat yang agak unik dalam dunia hewan, oleh karena itu oleh bebrapa ahli taksonomi, porifera dimasukkan dalam suatu kelompok yang disebut parasoa.
Ciri-ciri umum
1.      Sudah merupakan Metazoa (Metazoa tingkat rendah), (Metazoa = hewan bersel banyak, meta = banyak), sebab walaupun tubuhnya sudah berdiri dari banyak sel tetapi jaringan tubuhnya masih sederhana karena :
  1. Belum mempunyai organ tubuh yang khusus
  2. Belum mempunyai sistem saraf
Yang menanggapi rangsang adalah sel-sel individual.
  1. Belum mempunyai saluran pencernaan makanan yang khusus.
Pencernaan makanan secara intra seluler (pencernaan makanan dalam sel) karena masih intraseluler maka disebut Parazoa.
2.      Dinding tubuhnya berpori-pori (maka disebut Porifera) dan sudah mempunyai sistem canol.
3.      Dinding tubuhnya terdiri dari 2 lapis antara lain :
  1. Lapisan luar = epidermis
Tersusun dan dermal-dermal epitelium
  1. Lapisan dalam
Tersusun dari Choanocyte = deretan sel leher masing-masing Choanocyle dilengkapi dengan Flogellum diantara 2 lapisan (lapisan dalam dan luar) terhadap zat antara berupa gelotin yang disebut Mesoglea atau Mesenchym.
4.      Tubuh dilengkapi kerangka yang berupa Spicula-spicula yang berasal  dari :
-          Kapur (Ca CO3)
-          Silicat (H9 Si3O2)
-          Campuran kapur + silikat
Kerangka tersebut terdapat didalam lapisan Mesogles.
5.      Tempat hidup
-          Dilaut (kebanyakan)
-          Air tawar (beberapa)
Berdasarkan kerangka dalam tubuhnya maka porifera dibagi dalam 3 kelas :
1.      Class Calcarea
Ordo : Homocoela
Ordo : Hetero coela
2.      Class Hexactinellida : Ordo : Hyelonema
3.      Class Desmospongiae
Ordo : Tetractinellida
Ordo : Monaxonida
Ordo : Keratosa
Berdasarkan sistem saluran / sistem canal maka porifera mempunyai 3 tipe :
1.      Tipe Ascon
Tanda-tanda :
-          Dinding tubuh tipis
-          Dilengkapi dengan canal yang langsung bermuara kedalam Spongocoel (rongga tubuh bagian tengah)
-          Dindingnya dilengkapi dengan Chodnocyte.
2.      Tipe Sycon
Tanda-tanda :
-          Pada prinsipnya sama dengan Ascon tetapi
-          Dinding Spongacoel mengadakan pelekukan kearah epidermis sehingga membentuk :
a.       Radial Canal
Yaitu canal-canal horizontal yang dindingnya dilengkapi dengan sel-sel leher (Choanocyle)
b.      Incurent Canal
Yaitu saluran masuk yang satu sama lain.
-          Prosophyle
Ialah lubang dimana air mulai masuk
-          Apophyle
Ialah lubang dimana air masuk dari radial canal kedalam spongacael.
3.      Tipe Leucon
Tanda-tanda :
Dinding tubuh dilengkapi dengan Musenchum / Mesagka yang tebal dan didalamnya terdapat sistim canal yang bercabang-cabang dan komplex.
Dimana pada suatu tempat sistim canal tersebut membulat dan membentuk rongga yang dindingnya dilengkapi dengan sel-sel leher (Chronocyte).
            Dari ketiga tipe tersebut pada prinsipnya mempunyai lapisan dinding tubuh yang sama yaitu (dari luar ke dalam) :
1.      Epidermis, lap luar
Tersusun dari dermal epitelium
2.      Mesoglea / Mesenchym
Yaitu zat antara yang berupa gelatin
Pada mesoglea ini ditemukan antara lain :
  1. Porocyte
Terletak diantara / sekitar pori
  1. Scleroblast
Membentuk Spicula / kerangka yang terletak di antara pada Mesaglea.
Spongioblast menghasilkan spongi.
  1. Archeocyte
Merupakan sel Emoebocyte embryonal dan dapat membentuk sel lain
Misal : sel reproduktif.
3.      Endodermis / lapisan dalam
Terdiri dari jajaran / lapisan sel leher / choenocyte
Cara makan :
-          Makanan berupa
·         Sisa organisme yang mati
·         plankton
-          Makanan masuk kedalam tubuh melalui pori-pori makanan ini berikut bersama aliran air bisa disebabkan oleh aktifitas flagellum) melalui sistem canal, dan sampailah pada choanocyte.
-          Makanan tersebut ditampung oleh choanocyte (yang didalamnya berbentuk corong) dan kemudian dicernakan oleh choanocyte.
-          Makanan yang sudah dicerna kemudian ditransfer ke sel amoebacyte dan diedarkan keseluruh tubuh oleh sel amoebacyte ini.
-          Sisa metabolisme dikeluarkan melalui sistem canal yang akhirnya dibuang melalui osculum.
-          Demikian pula cara pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 juga melalui sistem canal secara diffusi.
Perkembang Biakan
1.      Asexual
  1. Membentuk kuncup
Kuncup tumbuh menjadi besar dan kemudian ada yang :
-          Lepas dari induknya dan menjadi Porifera baru.
-          Tetap melekat pada induknya sehingga membentuk koloni.
  1. Membentuk butir gemmulae
-          Butir gemmulae ini berasal dari sel archeocyte yang berada dalam Menaglea.
-          Kemudian butir gemmulae ini dibungkus dengan spicula sehingga menjadi resisten / tahan terhadap keadaan buruk) dan terbentuklah semacam cyste. Dengan demikian gemmulae ini tahan terhadap kekeringan
-          Jika kekeringan intuk Porifera akan pecah berhamburan tetapi butir gemmulae ini bis tetap tahan hidup.
-          Jika keadaan lingkungan baik maka gemmulae ini menjadi profera baru.
2.      Sexual
-          Ada yang hermaphrodite (sel kelamin terdapat pada satu individu)
-          Ada yang sel kelaminnya terpisah pada individu yang berbeda ( ada alat kelamin ♂ dan ♀)
-          Baik ovum maupun spermatozoid berkembang dari sel-sel archeocyte yang ada dalam Mesenchym
-          Sel kemudian akan tinggal dalam Mesenchyn yang nantinya akan dibuahi oleh spermatozoid.
-          Setelah terjadi pembuahan maka terjadilah zygot.
-          Zygot membelah lagi menjadi larva yang berbamtu getar dan disebut Ampheblastula.
-          Amplibastula akan keluar dari induknya bersama aliran air melalui osculum dan untuk sementara waktu berenang-renang.
-          Jika sudah mendapat tempat perlekatan maka akan tumbuh menjadi Porifera baru.

Berbagai jenis  Porifera
Aphrocallistes vastus
Aplysina archeri
Clathrina heronensis



Cliona celata
glass sponge
Euplectella aspergillum
Haliclona



Haliclona oculata
Leucetta chagosensis
Monorhaphis chuni



Pericharax heteroraphis
Pheronema carpenteri
sponges
Porifera



Rhabdocalyptus dawsoni
Spongia officinalis
Spongilla lacustris



FILUM CNIDARIA
Semua anggota spesies yang termasuk dalam filum ini mempunyai sel penyengat yang disebut knidoblast. Karena mempunyai knidoblast maka filum ini disebut KNIDARIA. Knidoblas berisi racun dan benda seperti sengat yang disebut nematochis. Bila knidoblat tersentuh maka mematochis akan dijulurkan digunakan untuk menangkap dan melumpuhkan mangsanya mangsanya; disamping sebagai alat pertahanan terhadap serangan musuh.
Tubuh terdiri dari  dua lapisan sel-sel, ditengah-tengahnya terdapat mesoglea. Didalam mesoglea terdapat sel-sel, sehingga beberapa ahli biologi menganggap mesoglea sebagai lapisan yang ketiga. Tubuhnya berbentuk seperti tabung berongga dengan satu lubang di`ujungnya.
Makanan masuk melalui lubang (mulut) masuk ke rongga yang lebih dalam yang disebut rongga gastrovaskuler. Rongga ini juga disebut Coelenteron karena itu filum ini disebut juga Coelenterata. Ctenophora mempunyai gastrovaskuler sehingga dimasukkan ke dalam filum ini, tetapi Ctenophora tidak mempunyai knidoblast.
Semua alat tubuh (misalnya tentakel) tersusun dalam suatu lingkaran mengelilingi tubuh. Pola susunan yang demikian dikenal dengan nama simetris radial. Bila seekor hydra dibelah dari kepala (anterior) sampai ke ekor (posterior) melalui garis tengah, maka organisme ini akan terbagi dalam dua bagian bagian yang sama. Bandingkan dengan simetri bilateral dari seorang manusia. Belahan yang dibuat dari permukaan belakang (dorsal) kepermukaan depan (ventral) pada manusia akan membagi tubuh menjadi belahan kanan dan belahan kiri. Hewan simetri radial seperti knidaria tidak mempunyai permukaan dorsal maupun ventral, juga tidak mempunyai sisi kiri maupun kanan.
            Telah diketahui kira-kira 9.500 spesies yang termasuk di dalam firum cnidaria ini. Sebagian besar hidup di laut dan beberapa spesies seperti hydra hidup di air tawar. Filum ini terdiri dari tiga kelas, yaitu : Hydrozoa, Schiphozoa dan Anthozoa.
            1. Hydrozoa.
Hydra yang biasa kita jumpai di air tawar adalah anggota kelas ini. Hydra mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
-          Hidup di air tawar
-          Tidak berkoloni
-          Hanya mempunyai satu bentuk tubuh yaitu polip.
Sebagian besar anggota kelas ini mempunyai bentuk tubuh yang ke dua, yaitu medusa. Medusa dapat melayang atau berenang bebas di dalam air. Bentuk medusa seperti polip yang terbalik. Ubur-ubur api (Physalia) termasuk di dalam Hydrozoa. Mematochisnya dapat mengeluarkan racun yang dapat mengakibatkan kematian manusia. Phisalia mempunyai kantung udara yang digunakan untuk mengapung pada kantung udara melekat berbagai macam polip.
Brown hydra mouth
Tentacles of brown hydra
Brown hydra showing budding
Gambar Hydra dengan lubang mulut
Gambar Hydra dengan tentakel
Gambar Budding pada Hydra

2. Scyphozoa.
Contoh Scyphozoa adalah Aurelia (ubur-ubur kuping). Beberapa anggota kelas ini dapat dikatakan tidak mempunyai tahap polip karena ukurannya sangat kecil.
3. Anthozoa.
Anthozoa meliputi anemon laut dan hewan batu-batu karang. Organisme ini mempunyai hanya satu tahap yaitu polip. Hewan batu karang di daerah tropis dapat membentuk atol.
coral reef Coral reef hidup di laut
Ciri-ciri umum :
Cnidaria à hewan yang mempunyai jelatang
1.      Tubuh radial simetiris
Jika dipotong tubuhnya melalui sumbu tubuh maka akan mendapatkan beberapa bagian yang sama.
2.      Dinding tubuh mempunyai lapisan sebagai berikut :
-          Epidermis / luar
-          Mesaglea / tengah à non seluler
-          Gestroderain / dalam
Karena fungsinya sebagai perut
Catatan :
Non seluler à tidak terdiri dari sel-sel
Mesaglea   - tak mempunyai sel kembara
                  - merupakan lapisan non selluler
3.      Pada dinding tubuhnya (epidermis) didapatkan Nematocyst sebagai sel jelatang / penyengat.
4.      Sistem saluran makanan Gastrovascular dan Mroaplit
5.      Mulut juga berfungsi sebagai anus
Disekeliling mulut didapatkan tentakel.
Catatan :    Gastrovasculair
                  Ialah sistim saluran makanan yang disamping menerima juga mengedarkan makanan
6.      Sistem saraf à Diffuse
Yaitu saraf tersusun dari anyaman dari sel saraf yang berkumpul membentuk anyaman.
7.      Hidupnya
-          Dilaut (kebanyakan) à contoh : Obelia
-          Di air tawar (beberapa) à contoh : Hydra
8.      Pada coelenterata telah didapat jaringan tubuh secara difinitive atau defferensiasi
Klasifikasi :
1.      Class Hydrozoa
  1. Ordo Hydroidea contoh : Hydra, Obelia, Proboscidactyla
  2. Ordo Hydroconallina contoh : Millepora, Stylantheca
  3. Ordo Trachylina contoh : Tetraplatia, Linope, Solmaris
  4. Ordo Siphonophera contoh Physalia Pelagea, Vellella, Porpita.
2.      Class Scyphozoa
  1. Ordo Discomedusae contoh : Aurelia (ubur-ubur)
  2. Ordo Stavromedusae contoh : Haliclystus, Lucernaria
  3. Ordo Cubomedusae contoh : Tamoyo
  4. Ordo Coronatae contoh : Periphylla, Nausithoe, Linuche
http://rydberg.biology.colostate.edu/Dissections/aurelia.htm Gambar : Aurelia sp (ubur-ubur)
3.      Class Anthozoa / Zoantharia
-          Subclass Hexacorallia
a.       Ordo Actiniaria contoh : Metridium (Anemone)
b.      Ordo Madreporaria contoh : Aeropore, Fungia Meandrina
c.       Ordo Antipatharia contoh : Antipathes (Akar bahar)
d.      Ordo Zoanthidea contoh : Epizoanthus
e.       Ordo ceriantheria contoh : Cerianthus
http://animal-world.com/encyclo/reef/anemones/anemones.htm Gambar Anemon laut
-          Subclass Octocorallia / Alcyonaria
a.       Ordo Stolonifera contoh : Tubipora Musica, Clavularia, (karang sling)
b.      Ordo Pennatulacea contoh : Pennidula Sulcata, Pennatula, Renilla (bulu laut)
c.       Ordo Gorgonace contoh : Corallium Rubrom, Gorgonia, (karang merjan)
d.      Ordo Telestacea contoh : Telesto
e.       Ordo Alcyonacea contoh : Xenia, Alcyonium, Anthomastus
f.       Ordo Coenothecalia contoh : Heliopora.
1.      Klas Hydrozoa
Ordo Hydroidea
Ciri umum :
-          Hidup : soliter (bebas berdiri sendiri)
-          Tubuh :  silindris = bersifat flexible (eleastis). Panjang + 10-30 mm (Macroscopio) diameter < 1 mm
-          Contoh :
Hydra viridis berwarna hijau
Hydra American berwarna kelabu
-          Mulut berfungsi sebagai anus. Disekitar mulut terdapat mutakel-mutakel (antara 6-10)
-          Emkiran berfungsi sebagai rongga Gastrovascular
-          Seluruh dinding tubuh termasuk tentakel nya terdiri dari lapisan :
a.       Epidermis
b.      Mesoglea
c.       Gastrodermis
·         Epidermis
Sel berbentuk “kubus”
Berfungsi :            - sebagai pelindung tubuh
                  - alat sensoris
·         Gastrodermis
Merupakan dinding “enkeron”
Sel berbentuk panjang
Berfungsi sebagai : alat pencernaan makanan
·         Mesoglea
Bersifat “Non selluler”
Berfungsi : sebagai alat penunjang tubuh yang bersifat elastis.
-          Pada lapisan baik Epidermis maupun lapisan Gastrodermis pada prinsipnya terdapat 4 tipe antara lain :
1.      Sel epithelio musculer
·         Jika diambil 1 sel berbentuk seperti huruf T
·         Pada bagian dalam ditemukan contractile fibril
·         Pada lapisan Epidermis :
-          Contratile fibril terikat memanjang pada mesoglea
-          Berfungsi  * sebagai alat longitudinal
                        * untuk memanjang – mendelikkan tubuh
(jika fibril berkerut pendek, relax = panjang)
·         Pada lapisan Gastrodermis
-          Contractile fibril terikat secara transversal pada lapisan mesaglea
-          Dengan fibril-fibril ini tubuhnya bisa dikembang kempiskan (berfungsi sebagai otot sirkuler)
2.      Sel Kelenjar / Gland Cell
·         Pada lapisan Epidermis
-          Jarang dijumpai, tetapi pada epidermis pangkal (basal disc) sel ini menghasilkan zat mukosa sebagai zat pengikat tubuhnya pada suatu obyek di dalam air.
·         Pada lapisan Gastrodermis
-          Sel ini berfungsi sebagai penghasl getak pencernaan
3.      Sel Interstitial
·         Berbentuk kecil
·         Ditemukan pada bagian basal baik pada lapisan epidermis maupun gastrodermis
·         Sel ini akan membentuk :        a. sel celamin
b. kuncup       
c. nematocysts
4.      Sel Sensoris
·         Epidermis
-          Banyak ditemukan pada bagian :  Tentakel
                                                      Mulut
                                                      Basal disc
-          Walaupun di epidermis dan gastrodermis juga ditemukan.
·         Fungsi sebagai penerima rangsang
·         Bagian berasal sel mesoris ini berhubungan dengan sel saraf
Dimana sel saraf satu sama lain bersumbung dan membentuk anyaman yang dikenal dengan sistem saraf diffuse.
Sel Nematocysts
-          Merupakna semacam kapsul kecil bulat telur.
-          Berisi   * benang yang melingkar
            * cairan racun
-          Banyak ditemukan pada bagian tentakel juga pada bagian yang lain kecuali pada basal disc
-          Berfungsi :      * menangkap mangsa
                        * pergerakan
Tipe : Nemotocysts
1.      Penetrant : berfungsi sebagai penangkap mangsa
2.      Volvent : berfungsi sebagai penangkap mangsa
3.      Glutinants : berfungsi sebagai pergerakan

1)      Tipe Penetrant :
Mempunyai sat racun yang berfungsi untuk menginjeksi mangsanya (menangkap mangsa) sehingga mangsa tersebut akan lumpuh oleh racun tersebut.
2)      Tipe Volvent :
Berfungsi menjerat / melingkari mangsa yang sudah di lumpuhkan oleh type Penetrant.
3)      Tipe Glutinant :
Mempunyai benang-benang yang dijulurkan keluar untuk membantu pergerakan.
CARA PERGERAKAN HYDRA :
  1. Gerakan seperti ulat kilan
  2. Gerakan jungkir balik (gerak akrobatic)
  3. Gerakan merayap
Gerakan ini yang dipergunakan adalah tentakel ada dibawah kemudian dengan tentakel ini hewan ini merayap.
  1. Gerakan meluncur / main ski
Gerakan ini dilaksanakan sebagai aktifitas sel-sel epitellio muskuler bagian pangkal (basalt disc). Disamping itu juga dibantu oleh lapisan lendir.
  1. Gerak mengapung di dalam air.
  2. Gerak ikut arus aliran air.
CARA MAKAN HYDRA :
Makanannya terdiri dari :  - udang-udangan kecil
                                          - larva, insecta air
                                          - hean kecil lainnya
Caranya :
  1. Makanan nya ditangkap dengan tentakelnya
  2. Mangsa ini dilumpuhkan / diracuni oleh mematocyst type Penetrant
  3. Kemudian dijerat dan diikat oleh Mematocyst type valvent
  4. Kemudian makanan dimasukkan ke dalam Enteron (rongga tubuh) dan kemudian dicernakan dalam rongga tubuh. Sisa makanan yang tidak dicerna dimuntahkan kembali (sebab mulut dan anus menjadi satu)
PERKEMBANG BIAKAN
-          Asexuil
-          Sexuil
Asexuil :
Dengan jalan membentuk kuncup / percabangan kuncup ini berasal dari sel-sel interstitial. Jika kuncup sudah cukup dewasa, maka akan memisahkan diri dari induknya (sebab hydra hidup soliter).
Sexuil :
Hewan ini kebanyakan Hermaphrodite tetapi ada juga yang terpisah. Alat kelamin ini berasal dari sel interstitul yaitu pada sel epidermis. Testis dibentuk pada bagian tubuh dekat tentakel. Sel telur dibentuk berdekatan dengan bagian pangkal / kaki / basalt disc. Jika setelah terjadi pembuahan akan berbentuk zygot setelah zygot membelah akan membentuk blastula. Blastula dibungkus semacam cyste dan pada suatu saat akan menjadi hydra dan barulah type ini Diploblstic yaitu karena tali pernah membentuk lapisan muadermis sedang yang ada hanya lapisan entodiran dan ectodern.
Obleia à  Kelas Hydrozoa
                  Ordo Hydroidea
Ciri-ciri :
  1. Berbentuk koloni
Besarnya + sebesar mulut kerucut, menggerambul
  1. Didapatkan     - dipantai pada batu-batuan (melekat)
                        - pada cangkuk Mullusca
  1. Koloni ini terikat pada substrat dengan bantuan hydrorhizanya (akar)
  2. Bentuk tubuhnya seperti batang yang bercabang-cabang yang disebut Hydrocaulis
  3. Pada hydracaulis tumbuh 2 macam bentuk cabang (Palyp)
a.       Hydrant
b.      Gonangium
Hydrant :
-          Berfungsi :            - menangkap mangsa
                        - mengurus makanan (vegetatif)
-          Ditandai dengan adanya banyak kentakel.
Gonongium :
-          Berfungsi : mengurus perkembang biakan (generatif)
-          Bentuk gonongium silindris, dengan ujung melekat sedikit dan berwarna tranparant dan disebut dengan Gonotheca.
-          Di dalam gonotheca terdapat sumbu (blastostyle)
Blastostyle merupakan :
·         Tempat tumbuh kuncup bakal medusae (ada yang menyebut ubur-ubur pada skelia)
-          Medusae akan ada 2 macam yaitu :
·         Medusae ♂ menghasilkan sperma (biasanya berekor)
·         Medusae ♀ menghasilkan ovum
Ovum dan sperma dikeluarkan dalam laut dan terjadilah pembuahan (diluar medusae dalam air laut). Setelah terjadi pembuahan terbentuk zygot à blestula à “planula yang berambut getar”
Kemudian planula melekat pada suatu obyek dan tumbuh menjadi polips yang kecil. Dan secara asexuil bisa membentuk kuncup dan terjadilah obelia yang baru.
  1. Obelia yang mengalami pergantian keturunan “Metagenesus” yaitu keturunan phase.
-          Vegetatif à polip-polip kecil / seperti lumut bercabang
-          Generatif à medusae
Jadi antara polip kecil (seperti lumut) dan medusae seolah-olah merupakan hewan tersendiri padahal hanya merupakan siklus hidup.
Misal : pada ulat dan kupu-kupu.
2.      Klas Scyphozoa
Ordo Discomedusae
Ciri-ciri :
-          Phase polyp nya kecil + beberapa cm saja dan terikat pada suatu obyek didasar laut.
-          Phase Medusae (generatif) terbentuk seperti payung atu mangkuk dengan diameter + 1 – 7 feet.
-          Pada bagian pinggir Medusae terdapat tentakel-tentakel
Medusae ini biasanya diketemukan
§  Berenang dipermukaan laut
§  Dibawa ombak di pantai
-          Dibagian tengah sisi cekungnya / konkatnya) ditemukan mulut yang terletak diantara 4 buah tangan yang berbentuk pipih seperit pita dan dibagian pinggir dilengkapi dengan Mematocyst.
-          Aurelia bukan hermaphrodite. Gamat nya terbentuk seperti huruf V dan terletak dibagian dalam dari perutnya.
SIKLUS HIDUP
-          Ada yang ♂dan ♀
-          Spertratozoid akan berenang dalam air laut kemudian mencari dan memasuki kedalam mulut medusae ♀, kemudian masuk ke dalam enterm untuk membuahi sel telur kemudian berbentuk zygot.
-          Zygot yang terbentuk akan keluar dari mulut medusae ♀ dan untuk remintara didukung dengan tangan nya dan disini berkembang menjadi larva yang berambut getar (planula).
-          Setelah terbentuk planula maka planula ini lepas dari induknya dan berenang-renang. Kemudian melekat pada suatu obyek didasar laut. Dan ditempat ini kemudian tumbuh menjadi polyp baru dan berbentuk seperti trompet yang disbut Schyphistoma.
-          Schyphistome membagi diri secara tranversal sehingga terbentuk sekumpulan mas’ yang masing-masing berbentuk seperti cakram.
Keadaan ini disebut phase Strobila
-          Kemudian pada setiap cakram yang terbentuk akan tumbuh bertakel. Kemudian pemisahan diri dimulai pada cakram yang paling atas / tua kemudian cakram yang dibawahnya dan sebagainya dan seterusnya.
-          Cakram yang terlepas akan membentuk medusae kecil yang disebut Ephyra. Secara berangsur-angsur ephyra akan tumbuh menjadi Medusae dewasa :
§  Medusae ♂
§  Medusae ♀
3.      Klas Anthozoa
Ciri-ciri khusus :
-          Tidak mengalami metagenesis
-          Phase Muduase tak mempunyai
-          Phase Polyp mempunyai.

SUBKLAS : HEXACORALLIA

ORDO        : ACTINIRIA
Ciri-ciri :
-          Menempel pada batu karang
-          Berukuran s/d 2 feet
-          Makanan :       * Invetebrata
                        * Udang
-          Tubuh berbentuk :
§  Silindris pendek
§  Bagian atas dilengkapi dengan tentakel
§  Bagian bawah untuk melekatkan dirinya pada suatu obyek.
§  Mulut berada dibagian atas tengah yang dihubungkan dengan enteron yang bersatu dengan suatu saluran yang berbentuk tabung yang disebut Gullet.
§  Disamping sisi pharyax dilengkapi dengan alur licin dan bersilia disebut Siphonoglyph
§  Siphonoglyph merupakan jalan air masuk ke dalam enterennya.
§  Enteron terbagi dalam 6 buah septa / sekat yang menghubungkan gastrodermis hingga bagian phorinkx.
§  Septa ini merupakan tonjolan di dalam hingga berhubungan dengan pharys (septa Primain)
§  Tetapi pharyn untuk bagian bawah bebas
§  Septa ini disebut septa Primair.
§  Air dapat masuk dari ruang satu ke ruang yang lain melalui Ostia yang ada pada septa tadi.
§  Diantara septa primair terdapat juga septa-septa yang lain yaitu septa sekundair tetapi septa sekunder tidak mencapai pharynx
§  Ada juga Septa Tentier yaitu Septa yang paling pendek.
§  Pada bagian tepi dari Septa yang bebas (yang terletak dalam enteron dibawah pharynx) berkembang menjadi bentukan yang tebal dan disebut Digestic Filament
§  Dalam Digistic Filament terdapat sel-sel kelenjar yang menghasilkan getah pencernakan.
§  Dekat dengan bagian dasar Digestic Filament terdapat benang-benang yang disebut dengan Acontio.
§  Di dalam Acontio dilengkapi dengan       - kelenjar
                                                                  - nematocysts
§  Merupakan lurus yang sel kelaminnya terpisah (♂&♀) ganad terdapat dibagian tepi dari Septa tersebut.

KLAS : ANTOZOA, SUB KLAS : HEXACORALLIA

ORDO : MADREPORARIA
Ciri-ciri :
-          Susunan tubuh pada prinsipnya sama dengan anemone / metridium
-          Perbedaannya antara lain :
§  Madreporaria
Bagian enterderm mensekresikan zat kapur yang berfungsi sebagai kerangka. Kerangka ini disebut Calcareous Skeleton atau Coral yang berwarna :  - putih (pada umumnya)
                  - merah
Pembentukan kerangka :
Mula-mula pada pangkal dimana hewan itu melekat, dengan membentuk kuncup, kemudian kuncup tumbuh lagi sehingga akhirnya membentuk koloni yang bercabang-cabang.
-          Contoh-contoh :
1.      Acropora
Berbentuk koloni bercabang-cabang seperti pohon.
2.      Stylopora
Berbentuk melekuk-lekuk.
3.      Leptoria Tenuis
Berbentuk melekuk-leku seperti otak mamalia.
4.      Fungia
Berbentuk seperti janin

SUB KLAS : HEXACORRALIA

ORDO : ANTIPATHARIA
Disebut juga Eupixaura Antipathen (Akar Bahar)
Ciri-ciri :
-          Hidupnya koloni
-          Mensekresikan zat tanduk sebagai kerangkanya.
Karang-karang laut ini (Hexacorallia) ini menuntut syarat lingkungan  hidup yang tertentu.
Syarat tersebut antara lain :
  1. Temperatur air laut + 200C
  2. Dalam laut + 35 m
  3. Terletak pada lingkungan antara 280 LU dengan 280 LS
  4. Andaikata ada perubahan temperatur maka perubahan tak melebihi 60C naiknya dan 60C turunnya.
  5. Air laut ditempat tersebut bisa banyak mengandung O2.
  6. Air laut harus jernih
  7. Air laut mempunyai salinitas / kadar garam tertentu.
Macam-macam batu karang yang terbentuk.
  1. Karang pantai (Frenging Ruf)
Terbentang dari pantai hingga menjorok + ¼ mil kearah laut.
  1. Karang Rintangan (Barier Ruf)
Terletak agak jauh dari pantai.
  1. Karang Atoll (Sirkuler Ruf)
Merupakan rangkaian pulau karang yang berbentuk gelam yang ditengahnya terdapat anak laut yang relatif dangkal dan disebut Lagoon.
Gambar berbagai jenis Anthozoa
Palythoa ignota © 2004 Marine Discovery University of Arizona
emerald coral attached to coquina rocks
Porites californica © Marine Discovery
Fungiacyathus stephanus
 © Stephen D. Cairns
Sagartia elegans
© 2000 Ron Ates
Truncatoflabellum candeanum © Stephen D. Cairns
Oulangia bradleyi
© 1991 Stephen D. Cairns
Bunodeopsis strumosa
 © 2000 Ron Ates
Dendrophylliidae
Hormathia digitata © 2000 Ron Ates
Metridium giganteum © 2000 Ron Ates
Peachia hastata © 2000 Ron Ates
Turbinolia stephensoni © 1997 Stephen D. Cairns
Letepsammia formosissima © 1986 Gary Williams
Ceriantharia © 1999 George Miller
Oculininae © 2002 Stephen D. Cairns
Oculina virgosa
 © 1995 National Institute of Water & Atmospheric Research
Sagartia elegans © 2000 Ron Ates
Dendrophylliidae
Dendrophylliidae
Anthozoa
© 1996 The Paleontological Society
Truncatoflabellum truncum © 2002 Stephen D. Cairns
Rhizosmilia maculata © 2002 Stephen D. Cairns
Fungiacyathus marenzelleri © 1994 Stephen D. Cairns
Fungiacyathus stephanus
© 1989 Stephen D. Cairns
Zoantharia © 1999 George Miller
Tubastraea micrantha © D. Faulkner
Bunodeopsis strumosa
 © 2000 Ron Ates
Megalactis © 2000 Adorian Ardelean
Anthopleura xanthogrammica © 2000 Ron Ates
Acontiophorum niveum
 © 2000 Ron Ates
Anthemiphyllia frustum
© 1994 Stephen D. Cairns
Dunocyathus parasiticus © 1992 South Australian Museum
Alatotrochus rubescens
© 1994 Stephen D. Cairns
Zoantharia
 © 1996 The Paleontological Society
Holcotrochus scriptus
© 1992 South Australian Museum
Nematostella vectensis
© 2000 Ron Ates
Stichodactyla hellianthus © 2000 Ron Ates
Megalactis © 2000 Adorian Ardelean
Telmatactis cricoides © 2000 Ron Ates
Pseudocorynactis caribbeorum © 1999 George Miller

FILUM PLATHYHELMINTHES (cacing pipih)
Tubuhnya memipih badan berbentuk pita. Cacing ini simetris bilateral, mempunyai sisi kanan dan kiri, permukaan dorsal dan ventral, bagian anterior dan posterior. Tipe simetris semacam ini dikaitkan dengan gerakan yang aktif. Cacing pipih yang hidup di air tawar misalnya Plenaria, dapat bergerak cepat. Bila planaria berada pada permukaan substrat/tanah mengeluarkan lendir di bawah tubuhnya, dan bergerak maju di atas lendir ini menggerakkan silianya. Bila planaria berada di dalam air dapat berenang dengan cara menggerakkan tubuhnya seperti gelombang. Dengan demikian planaria dapat bergerak bebas sehingga dapat mencari makanan secara aktif.
Pada hewan yang simertis bilateral posisi organ indra memusat pada ujung anterior. Planaria memiliki alat penerima cahaya, peraba, dan reseptor getaran yang terdapat pada ujung anterior. Pemusatan alat-alat indra perasa dikepalanya disebut cephalization (sepalisasi). Makanan planaria masuk melalui mulut yang berada pada permukaan ventral dan akhirnya masuk ke dalam rongga gastrovaskuler. Meskipun bentuk rongga ini lebih berkembang daripada hydra, namun pada prinsipnya sama dengan alat pencernaan makanan hydra. Bahan-bahan yang tak tercerna masih tetap harus dikeluarkan lagi melalui mulut seperti hydra.
Tubuh planaria terdiri dari tiga lapisan embrional. Lapisan terluar disebut ekstoderm, lapisan dalam disebut endoderm. Endoderm membatasi rongga gastrovaskuler. Diantara ekstoderm dan endoderm terdapat lapisan mesoderm. Mesoderm terdiri dari jaringan ikat yang longgar. Pada mesoderm terdapat organ-organ misalnya organ kelamin jantan dan betina. Filum ini terdiri atas 6000 spesies yang digolongkan menjadi tiga kelas.
  1. kelas Turbellaria
Semua cacing berambut getar yang termasuk tubellaria hidup secara bebas. Sebagian besar hewan yang termasuk mempunyai susunan tubuh yang sederhana. Cacing-cacing ini dapat kita temukan pada tanah-tanah lembab dan juga di perairan baik asin maupun tawar.
  1. kelas Trematoda
Semua anggota kelas ini hidup secara parasit. Cacing menghisap makanan dari inang dengan mempergunakan batil penghisap yang terdapat di permukaan ventral. Kebanyakan larva dari cacing ynag termasuk termatroda hidup secara parasit. Inang yang ditumpangi larva berbeda dengan inang yang ditumpangi cacing dewasa. Inang dari larva biasanya siput-siputan. Cacing hati merupakan parasit yang berbahaya bagi domba dan lembu. Schistosoma dan cacing paru-paru merupakan parasit yang berbahaya bagi manusia yang hidup di daerah tropis.
Gambar : Siklus hidup cacing gilig

  1. kelas Cestoda
Cestoda atau cacing pita juga hidup secara parasit. Cacing pita dewasa hidup di dalam usus inang dan menghisap sari makanan. Bentuk Cestoda seperti pita terdiri dari untaian progtogled masing progtogled hidup sendiri. Untaian progtogled dapat mencapai panjang lebih dari 30 meter.
Dalam siklus hidupnya sebagian besar cacing pita membutuhkan dua atau lebih inang. Kalau daging yang mengandung cacing pita tidak dimasak sempurna kemudian termakan oleh orang, maka orang tersebut akan terserang cacing pita. Cacing pita tidak memiliki alat pencernaan dan indra. Dalam evolusi mungkin hewan ini hasil perkembangan dari cacing pita yang hidup secara bebas. Dalam proses perkembangannya, alat pencernaan dan alat indera tidak lagi sesuai dengan cara hidup parasit.

Penyakit Pada Manusia Akibat Cestoda
Nama Ilmiah
Tempat Infeksi
Distribusi
Diphylllobothrium latum
Small Intestine
Argentina, Europe, Japan, Siberia,
Great Lakes area USA
Taenia saginata
Small Intestine
Di seluruh dunia
Taenia solium
Small Intestine
Di seluruh dunia
Hymenolepis nana
Small Intestine
Di seluruh dunia

Siklus hidup


FILUM NEMERTINA
Contoh dari Nemertina adalah cacing probosis. Cacing ini diberi nama demikian karena mempunyai sebuah alat yang berbentuk seperti belalai yang dapat dijulurkan. Probosis digunakan menangkap mangsa. Probosis yang dapat mengelurakan racun untuk meracuni korbannya. Cacing ini panjangnya bervariasi antara satu inchi sampai beberapa kaki, bentuknya agak pipih berwarna menyolok/terang dan tertutup oleh silia. Sebagian besar hidup sebagai di pantai. Sistem pencernaan makanan yang searah menguntungkan, karena tidak terjadi percampuran antara makanan yang masuk dengan sisa makanan yang akan dikeluarkan. Setelah makanan masuk mulut makanan dicerna di dalam saluran pencernaan. Akhirnya sisa makanan yang tak tercerna dibuang melalui anus. Sistem sirkulasinya (peredaran darah)  terdiri atas tiga saluran memanjang. Tidak mempunyai jantung darah digerakkan oleh pergerakan tubuhnya.
FILUM NEMATODA
Cacing yang termasuk nematoda disebut gilik, karena tubuhnya panjang, gilik dan simetris bilateral. Hewan ini juga memiliki saluran pencernaan searah yang memanjang mulai dari mulut dan berakhir di anus. Antara saluran pencernaan dan dinding tubuh sebelah luar terdapat rongga yang disebut pseudocoel. Rongga ini berisi organ kelamin dan organ-organ lain yang berasal/diturunkan dari mesoderm. Cacing gilik mempunyai kelamin yang terpisah, jadi terdapat hewan jantan dan hewan betina. Meskipun sebagian besar nematoda besarnya tidak lebih dari ujung sebuah jarum, tetapi dapat dengan mudah dikenal karena gerakannya yang seperti cambuk. Tanah-tanah yang subur banyak dihuni hewan ini.
Sampai saat ini telah diketahui kira-kira 8000 spesies nematoda dan masih banyak yang belum diketahui. Nematoda tersebar di mana-mana. Nematoda dapat ditemukan di laut, air tawar, serta tanah. Banyak nematoda yang hidup secara parasit di tumbuhan atau di dalam tubuh hewan lain. Beberapa spesies nematoda hidup secara bebas. Yang paling merugikan manusia adalah cacing tambang. Hewan ini hidup di dalam usus manusia menghisap darah dan jaringan. Bila terdapat terlalu banyak cacing tambang di dalam usus, menimbulkan gejala lemah, selalu ingin tidur. Orang dapat terkena infeksi cacing tambang bila tidak mengenakan alas kaki. Pada suatu saat cacing tambang Amerika yaitu Necator Americanus menjangkiti dua juta orang di bagian tenggara Amerika Serikat. Saat ini dengan adanya sanitasi yang baik dan pemakain sepatu telah banyak mengurangi infeksi oleh cacing ini.
Bagian tenggara Amerika Serikat bukan satu-satunya yang terkena infeksi Nematoda. Menurut beberapa perhitungan sekitar 27 juta orang di seluruh Amerika Serikat telah terinfeksi oleh Trichinella spiralis. Infeksi ini disebabkan oleh karena memakan makanan mentah atau daging babi yang dimasak setengah matang yang mengandung organisme ini.
Anak-anak seringkali terkena infeksi Nematoda jenis lain, misalnya Ascaris. Ascaris hidup dalam usus dan berkembang karena kebiasaan membuang kotoran sembarangan. Penyakit yang disebabkan Ascaris tidak berbahaya, mudah diobati. Anjing juga dapat terkena infeksi Ascaris. Cacing Filaria menyebabkan sakit kaki gajah (elephantiasis). Cacing ini ditemukan di daerah tropis. Ada spesies nematoda yang menyerang tumbuhan misalnya jeruk, tembakau, dan murbei. Parasit ini seringkali mematikan inangnya seketika, atau melemahkan kondisi inang sehingga memberi peluang kepada hama lain untuk menyerang.
FILUM ROTIFERA
Jumlah anggota filum ini sedikit, merupakan hewan yang berukuran miskrokopis. Rotifera adalah hewan bersel banyak (setiap spesies memiliki jumlah sel tertentu). Hewan ini seringkali menempel di objek yang ada dalam air, dengan mempergunakan ”jari kaki”. Makanan rotifera berupa mikroorganisme yang ada dalam air. Disekitar mulut terdapat silia yang tersusun secara melingkar.

FILUM ANNELIDA
Cacing-cacing anggota filum ini tubuhnya beruas-ruas. Beberapa organ (misalnya pencernaan) membentang sepanjang tubuh. Organ yang lain seperti saluran pembuangan, ada di setiap ruas. Annelida mempunyai rongga tubuh atau coelem.Rongga ini tidak saja berisi organ-organ yang terbentuk dari mesoderm tetapi juga dilapisi oleh lapisan mesoderm.
      Annelida merupak nhewan simetris bilateral, mempunyai sistem peredaran darah yang tertutup dan sistem syaraf yang tersusun seperti tangga tali. Pembuluh darah  yang utam membujur sepanjang bagian dorsal sedangkan sistem syaraf terdapat pada bagian ventral.
      Telah diketemukan 7.000 species yang hidup di air tawar, laut dan tanah. Contoh annelida adalah cacing tanah (Pheretima) cacing ini hidup di tanah, makananya berupa sisa tumbuhan dan hewan. Charles Darwin ahli biologi yang termahsur adalah orang yang pertama kali menyatakan bahwa cacing tanah mempunyai peranan yang penting dalam menggemburkan/menyuburkan tanah. Karena hidup di dalam tanah, cacing ini membuat liang-liang sehingga tanah menjadi berpori dan mudah diolah. Cacing tanah juga mencampur dedaunan dengan tanah, jadi menaikan kandungan humus tanah.
      Sebagian besar anelida hidup dilaut, yaitu diliang-liang atau dibawah karang yang dekat dengan pantai, misalnya neries.
      Golongan lain dari annelida yang banyak dikenal adalah lintah pengisap darah. Lintah mempunyai balik penghisap dikedua ujung badanya. Batil penghisap posterior dipergunakan untuk melekatkan diri pada inang, sedangkan batil penghisap anterior dipergunakan untuk menghisap darah.
Gambar : Berbagai jenis Annelida
Amynthas corticis
Aporrectodea caliginosa
Arenicola marina
Bonellia viridis
Capitella capitata
Chaetopterus variopedatus
Eudrilus eugeniae
Eurythoe complanata
Filogranella elatensis
Haementeria ghilianii
Hediste diversicolor
medicinal leech
Hirudo medicinalis



Lamellibrachia luymesi
Lanice conchilega
Lumbricidae

FILUM MOLLUSCA
      Ada kurang dari 80.000 species yang termasuk kedalam filum ini. Molluska adalah golongan hewan yang bertubuh lunak tidak beruas dan tubuh dilindungi oleh  satu atau lebih cangkang yang terbuat dari kapur (Kalsium karbonat). Cangkang ini dibentuk oleh lapisan dinding tubuh yang disebut mantel. Tubuhnya tersusun dari tiga lapisan embrional yaitu ekstoderm, mesoderm dan endoderm. Hewan ini memiliki coelem yang sempit. Sebagian besar moluska hidup di laut tetapi banyak juga yang hidup di air tawar bahkan beberapa hidup di darat. Filum ini dibagi menjadi 5 kelas.
1.      Kelas Pelecypoda.
        Kerang, tiram, simping termasuk dalam kelas ini. Hewan ini mempunyai dua buah cangkang yang melindungi tubuh (cangkang setangkup). Pelecypoda simetri billateral, tapi tidak dapat bergerak dengan cepat. Hewan ini bergerak dengan menjulur kan kaki otot yang besar melelui celah antara dua cangkang. Semua anggota kelas ini memperoleh makanan dengan menyaring makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel.
         Pelecypoda dapat dimakan. Mutiara dihasilkan oleh species tertentu. Yang merugikan adalah teredo, yang dapat merusak dermaga dan perahu. Cangkang teredo dapat dipergunakan untuk mengebor bagian kayu yang terendam air laut.
2.      Kelas Gastropoda
         Gastropoda merupakan kelas yang terbesar dari moluska. Siput dan siput tak bercanggkang termasuk dalam kelas ini. Siput bercanggkang tunggal dan spiral. Siput dewasa tidak menunjukan simetri bilateral tetapi larvanya simetri bilateral.
Gastropoda mempunyai lidah yang panjang dan sempit yang ditutupi deretan gigi kecil. Lidahnya disebut radula. Hewan ini mempunyai kepala dan dua pasang tentakel.
Pada ujung tentakel terdapat mata. Sebagian besar spesies gastropoda hidup di laut tetapi beberapa hidup di air tawar bahkan ada yang hidup di darat. Yang hidup di darat bernafas dengan paru-paru. Siput tak bercangkang dapat ditemukan di laut dan di darat. Warna siput darat sederhana namun siput tak bercangkang yang hidup di laut kebanyakan berwarna menyolok dan indah.
Beberapa jenis gastropoda dapat dimakan. Kebanyakan siput laut memakan pelecypoda. Bekecot termasuk gastropoda yang merugikan pertanian. Berberapa siput merupakan inang perantara bagi cacing.
3.      Kelas Cepalophoda
Yang termasuk kelas ini misalnya gurita, cumi-cumi, dan nautilus. Hewan ini mempunyai kepala yang besar dan bermata sangat tajam. Pada kepala terdapat tangan-tangan (delapan pada gurita dan sepuluh pada cumi-cumi) yang berguna untuk pergerakan dan mencari mangsa. Mata cephalophoda dapat melihat dan berfungsi seperti vertebrata. Hanya Nautilus lah yang bercangkang. Cangkang cumi-cumi kecil berupa lempengan yang melekat pada mantel sedangkan gurita tidak bercangkang.
Cephalophoda merupakan anggota dari muluska. Chephalophoda juga termasuk hewan terbesar dari semua invertebrata. Pernah ditemukan gurita sepanjang 28 kaki dan cumi-cumi sepanjang 50 kaki. Cumi-cumi dapat bergerak sangat cepat dengan cara menyemprotkan air dari bawah mantelnya. Bila dalam bahaya cumi-cumi melarikan diri sambil menyemprotkan tinta berwarna hitam bersama-sama dengan air yang digunakan untuk bergerak dan cairan ini akan menghambat lawan. Gurita dan cumi-cumi dapat dimakan.
4.      Kelas Scaphopoda
Scaphopoda merupakan kelas terkecil dari moluska. Hewan ini mempunyai kebiasaan membenamkan diri di pasir pantai.
5.      Kelas Amphineura
Contoh hewan yang termasuk kelas ini adalah Chilton dan Neopilina. Chilton mirip siput tak bercangkang hidup di daerah pantai cangkangnya terdiri dari bebarapa (biasanya delapan lempengan yang tersusun secara tumpang tindih). Meskipun kelihatannya beruas-ruas tetapi organ dalamnya tidak.
Neopilina disebut fosil hidup karena sebelum ditemukan pada tahun 1957 hewan ini dianggap sudah punah sejak jutaan tahun yang lalu. Moluska ini sangat menarik perhatian karena di samping memiliki sifat-sifat moluska bagian dalamnya beruas-ruas. Karena susunan yang beruas-ruas seperti Annelida dianggap bahwa annelida-annelida dan moluska mempunyai kerabat yang dekat.
Gambar berbagai jenis Molusca
giant african snail
Achatina fulica
Achatinella
Achatinella mustelina



Aeolidiella sanguinea
Ampullaria canaliculata
flamed disc
Anguispira alternata



occidental tuskshell
Antalis entale
greater argonaut
Argonauta argo
banana slug
Ariolimax columbianus



banana slug
Ariolimax columbianus
banana slug
Ariolimax columbianus
banana slug
Ariolimax columbianus



banana slug
Ariolimax columbianus
Arion
Arion



Chevroderma turnerae
Chlamys opercularis
Chondropomidae



Cocculina japonica
glossy pillar
Cochlicopa lubrica
Collisella



Conus geographus
spectacular corolla
Corolla spectabilis
eastern oyster
Crassostrea virginica



giant pacific chiton
Cryptochiton stelleri
Cryptoplax
yoyo galeommatid
Divariscintilla yoyo



warty seacat
Dolabrifera dolabrifera
variable coquina
Donax variabilis
variable coquina
Donax variabilis



FILUM ARTHROPODA
Dari semua spesies hewan, maka arthropoda merupakan filum yang besar di bumi sampai saat ini telah ditemukan sekitar 900.000 spesies. Jumlah ini merupakan kira-kira 80% dari spesies hewan yang diketahui sekarang. Anthropoda dapat hidup di air tawar, laut, tanah, dan praktis semua permukaan bumi dipenuhi oleh spesies ini. Arthropoda mungkin satu-satunya yang dapat hidup di Antartikadan liang-liang batu terjal di pegunungan yang tinggi. Semua anggota filum ini mempunyai tubuh beruas-ruas dan kerangka luar yang tersusun dari kitin. Rongga tubuh utama disebut hemocoel. Hemocoel terdiri dari sejumlah ruangan kecil yang dipompa oleh jantung. Jantung terletak pada sisi dorsal dari tubuhnya. Sistim saraf anthropoda seperti pada annellida, terdapat bagian ventral tubuh berbentuk seperti tangga tali. Arthropoda memiliki lima kelas :
1.      kelas Chilopoda
Contoh hewan yang termasuk kelas ini adalah lipan. Bentuk tubuhnya memanjang dan pipih dan setiap ruas di belakang kepalanya mempunyai sepasang kaki. Lipan merupakan hewan yang karnivor, memakan daging hewan lain dengan gigitan yang beracun. Rahangnya kuat dapat dipergunakan untuk menggigit mangsa. Bernafas dengan trachea yang berupa pembuluh-pembuluh udara yang bercabang. Lubang luar trachea disebut spirakulum.
2.      kelas Diplopoda
Contoh hewan ini adalah luing. Luing mempunyai dua pasang kaki pada setiap ruas tubuhnya. Bentuk tubuh gilik (bulat panjang), hewan ini herbivor.
3.   kelas  Crustacea
Crustacean memiliki dua pasang antenna. Bagian kepala dan badan menyatu menjadi kepala dada (cephalothorax) yang termasuk dalam kelas ini misalnya udang karang, udang, kepiting. Habitat crustachea pada daerah acuatis, kecuali Porcillio yang bertempat tinggal di bawah batu. Semua anggota kelas ini bernafas dengan insang. Ukuran tubuhnya berkisar dari bentuk-bentuk yang hanya dapat diamati dengan mikroskop sampai yang berukuran besar. Crustacea menjadi makanan utama bagi berbagai macam ikan dan mamalia yang hidup di air tawar  maupun laut. Ikan paus biru yang panjangnya 100 kaki merupakan hewan terbesar yang memakan crustacea kecil yang disebut krill.
4.      kelas Arachnida
Kepala dan dada Arachnida menjadi satu disebut kepaladada. Hampir semua Arachnida hidup di darat, mempunyai empat pasang kaki untuk bergerak. Tidak memiliki antena. Yang termasuk kelas ini misalnya mimi-mintuna, laba-laba, kalajengking dan sebagainya. Bentuk mimi menyerupai bentuk nenek moyang (pemula) arthropoda karena itu sering disebut fosil hidup.
Tungau dan cuplak adalah parasit yang menyebabkan gangguan pada manusia dan hewan.
5.      kelas Insecta.
Kelas ini termasuk anthropoda yang dominan, hidup di semua habitat kecuali di  laut. Sekitar 625.000 spesies yang telah diketahui, jumlah ini merupakan setengah dari semua spesies yang hidup di bumi. Tubuh serangga dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : kepala, dada, dan perut. Dada terdiri dari tiga ruas, masing-masing mempunyai sepasang kaki. Jadi serangga adalah hewan berkaki enam. Mayoritas serangga setelah dewasa mempunyai satu atau dua pasang sayap pada dadanya. Ciri lain adalah mempunyai sepasang antena di kepalanya dan bernafas dengan trachea.
Serangga melalui serangkaian tahap larva dalam perkembangannya dari telur sampai menjadi dewasa. Bentuk kebanyakan larva tidak mirip dengan yang dewasa. Siapa yang mengira bahwa ulat (larva) adalah satu spesies dengan kupu-kupu dewasa. Pada perubahan ulat menjadi kupu melalui tahap pupa atau kepompong. Proses perubahan ini disebut metamorphosis.
Kelas ini dibedakan atas kurang lebih 24 ordo. Perbedaan ordo berdasarkan atas perbedaan metamorphosis, susunan sayap, dan bagian-bagian mulut. Eksistensi kita benar-benar dipengaruhi oleh serangga. Beberapa spesies seperti kecoak, kutu busuk, nyamuk dan beberapa lalat memperoleh makanan langsung dari kita. Di samping gangguan yang ditimbulkan, serangga juga dapat menularkan penyakit yang berbahaya.
Di samping mendatangkan mala petaka bagi manusia, serangga juga ada yang menguntungkan bagi kehidupan kita. Seperti ulat sutera yang menghasilkan bahan untuk kain yang bermutu dan lebah madu yang menghasilkan madu.


Gambar : Berbagai jenis arthropoda
Odonata © 2006 timitalia
Lepidoptera
© 2005 Matt Fetterley
Tettigoniidae
© 2005 Ian Marsman
Hentzia grenada © 1994-1995 Wayne Maddison
Dolichopodidae © 2007 Gilles Gonthier
Zaretis callidryas
Zaretis callidryas
Japygidae © 1995 David R. Maddison
Memphis xenocles
Agrias aedon
Bolboneura sylphis
Habronattus festus © Wayne Maddison
Bolboneura sylphis
Epiphile grandis
Epiphile grandis
Cambarus (Depressicambarus) latimanus
© Keith A. Crandall
Scaphinotus petersi petersi © 1995 David R. Maddison
Metholche nigritarsus (Conocephalinae) © Darryl T. Gwynne
Bembidion umbratum © 1996 David R. Maddison
Life Stages of the house fly, Musca domestica
Musca domestica
Thrinaconyx fumosa

Pamborus guerinii
© 1995 David R. Maddison
Rhipsideigma raffrayi (Cupedidae) © 1996 David R. Maddison
Neopachylopus sulcifrons © 2002 Michael S. Caterino


FILUM ECHINODERMATA
Yang termasuk dalam filum ini adalah sekelompok kecil hewan yang mirip ulat (misalnya genus Peripatus) hewan kecil terdapat di daerah tropis hidup di bawah batang-batang kayu yang rebah dan batuan. Hewan ini mempunyai sifat-sifat seperti arthropoda dan annelida. Susunan dinding tubuh, organ seks, pencernaan, organ pembuangan, sistem syaraf sentral, dan kaki-kakinya mirip dengan Nereis (annellida). Peripatus juga mirip anthropoda yaitu mempunyai cakar pada kakinya dan mempunyasistem peredaran darah terbuka.
Hewan ini bernafas dengan trakea. Trakea itu analog dengan trakea insecta. Keaadaan tersebut menguatkan dugaan bahwa peripatus mungkin merupakan keturunan yang sedikit berubah dari suatuhewan yang juga nenek moyang dari anthropoda dan annelida.
Filum ini mempunyai kira-kira 6.000 spesies yang semuanya hidup di laut. Bentuk dewasa simetris radial, tetapi larvanya simetris bilateral. Kulitnya memiliki duri-duri kecil. Tubuhnya ditopang oleh rangka yang berupa lempengan-lempengan zat kapur, tidak beruas. Hewan ini mempunyai sistem pembuluh air (sistem ambulakral). Air laut yang masuk ke sistem pembuluh air dapat dipergunakan untuk mengembangkan kaki ambulakral. Kaki ambulakral mempunyai penghisap pada ujungnya sehingga dapat dipergunakan untuk menempel pada permukaan yang keras. Filum ini terbagi atas lima kelas :
1.      Crinoidea (lili laut)
Dilihat sepintas makhluk ini mempunyai bentuk seperti tumbuhan. Hewan ini hidup secara melekat pada suatu objek. Bentuk tubuhnya simetris radial. Pada dasarnya :
a.       hewan yang simetri radial hidup secara melekat atau merayap seperti hydra.
b.      Hewan yang simetris bilateral dapat bergerak
c.       Tetapi bentuk simetris radial pada Crinoidea dalam evolusi berbeda dengan hydra, sebab nenk moyang Echinodermata adalah hewan simetris bilateral.
2.      Bintang Laut
Tubuhnya terdiri dari bagian tengah tengah yang berbentuk seperti piring dan limat tangan. Mulut terdapat pada bagian tengah. Bintang laut mampu bergerak dengan menggunakan kaki ambulakral tetapi gerakannya sangat lambat. Echinodermata tidak berguna langsung bagi manusia. Mangsanya adalah pelecypoda misalnya tiram.
3.      Bintang Ular Laut
Hewan ini mempunyai lengan panjang sebanyak lima atau kelipatan lima. Tangan dapat dipergunakan untuk bergerak. Hewan ini tidak mempunyai anus.
4.      Bulu Babi
Mempunyai kerangka yang berbentuk seperti bola dan tersusun dari kapur. Tidak mempunyai tangan-tangan dan pada kulit terdapat duri-duri dari kapur. Kaki ambulakral pendek terdapat diantara duri. Hewan ini dapat begerak pelan dengan menggunakan kaki ambulakral.
5.      Teripang
Bentuk tubuhnya memanjang, kulit lunak, karena hanya mengandung sedikit kapur. Tidak mempunyai tangan.
Gambar : Berbagai jenis Echinodermata
crown-of-thorns starfish
Acanthaster planci
crown-of-thorns starfish
Acanthaster planci
anemones and sea anemones
Actiniaria
sea stars and starfishes
Asteroidea
Amphipholis squamata
Amphiura filiformis
Antedon bifida
Anthocidaris crassispina
Asterias amurensis
Astrobrachion constrictum
Astrobrachion constrictum
Astropecten irregularis
Astropyga magnifica



Chiridota hypothermica
feather stars and sea lillies
Crinoidea
feather stars and sea lillies
Crinoidea


FILUM CHORDATA
Yang termasuk filum ini misalnya : ikan, amphirbi, reptil, burung dan mamalia; terdiri dari kurang lebih 40.000 jenis hewan. Semua anggota filum ini mempunyai ciri : simetris bilateral, bersegmen, berangka dalam. Bila dibandingkan dengan hewan lain, chordata memiliki ciri khas, yaitu :
1.      pada tahap perkembangannya mempunyai korda dorsalis (notokord). Korda dorsalis terdapat di sebelah dorsal alat pencernaan, bertindak sebagai penguat kerangka tubuh. Pada tingkat dewasa korda dorsalis dari vertebrata diganti oleh tulang punggung (kolumna vertebralis).
2.      pada suatu tingkat perkembangannya mempunyai pasangan celah insang. Insang merupakan deviat (diturunkan) dari farinks. Dengan adanya celah insang, maka air yang masuk melalui mulut dapat dikeluarkan melalui insang.
3.      mempunyai sumsung punggung (nervecord) yang terdapat di sebelah dorsal, korda dorsalis. Pada bagian anterior sumsung punggung membentuk otak.
Filum ini dibedakan atas tiga sub filum (anak filum), yaitu :
1.      subfilum cephalochordata
Yang termasuk subfilum ini misalnya : Amphioxus. Amphioxus berbentuk seperti ikan. Korda dorsalisnya tidak mengalami perubahan selama hidupnya.
Pada dinding farinks terdapat celah insang. Meskipun dapat berenang, ia lebih senang membenamkan diri di pasir. Makanannya berupa partikel makanan mikroskopis yang terdapat di air laut. Habitat hewan ini di pantai.
2.      subfilum tunicata
Hewan yang termasuk subfilum ini bertempat tinggal di laut. Merupakan hewan yang hidup secara melekat. Makanan diperoleh dari aliran air yang masuk melalui mulut ke celah insang. Diberi nama Tunicata karena tubuhnya diselubungi oleh cangkang yang tersusun dari tunika. Tunika tersusun dari selulose. Selulosa biasanya terdapat pada tumbuhan atau protista tertentu. Yang dapat memberi petunjuk hewan ini kordata yaitu adanya celah insang. Pada tingkat dewasa hewan ini tidak mempunyai korda dorsalis dan sistem saraf. Seperti  hewan melekat yang lain , tunicata menghasilkan larva yang berenang, sehingga dapat mencari lokasi baru. Ciri kalau larva termasuk kordata yaitu mempunyai korda dorsalis dan sistem saraf yang terdapat pada bagian dorsal tubuh. Larva akhirnya melekat pada substrat dan berkembang menjadi bentuk dewasa yang kehilangan sifat-sifat kordatanya.
Sampai saat ini banyak biologiawan yang berpendapat adanya subfilum lain, yaitu Hemichordata. Hewan yang termasuk subfilum ini berbentuk seperti cacing, habitatnya di laut. Dimasukkan kedalam golongan kordata karena mempunyai celah insang, saraf punggung (meskipunjuga saraf perut), dan organ yang dianggap korda dorsalis yang rudimenter tersebut tidak homolog dengan korda dorsalis kordata, karena itu hewan ini dimasukkan kedalam filum sendiri, yaitu filum Hemichordata. Ditinjau dari sejarah evolusi, hemikordata memiliki ciri yang menyerupai kordata dan ekinodermata.
3.      subfilum vertebrata
filum Chordata merupakan salah satu dari tiga filum hewan yang terbanyak anggota jenis hewannya saat ini. Keadaan ini disebabkan oleh adanya filum vertebrata. Kebanyakan hewan yang kita kenal termasuk di dalam subfilum ini, misalnya : ikan, katak, ular, burung , dan mamalia
ciri khas vertebrata yaitu :
a.       pada tingkat dewasa, korda dorsalisnya diganti oleh tulang punggung (kolumna vertebralis) yang tersusun dari tulang biasa. Di sebelah dorsal tulang punggung terdapat tulang sumsung punggung.
b.      Otak terdapat pada bagian anterior sumsum punggung. Otak dilindungi oleh tulang tengkorak. Subfilum ini dibagi atas dua superklas (induk kelas), yaitu Superklas Pisces dan Superklas Tetrapoda
SUPERKLAS PISCES
Superklas ini dibagi atas tiga klas, yaitu :
a.       kelas Agnatha.
      Hewan yang termasuk klas ini tidak mempunyai rahang. Berdasarkan fosil yang ditemukan, pemula vertebrata termasuk dalam klas ini. Pada zaman dahulu klas ini mempunyai banyak jenis anggota. Pada masa kini, anggota jenisnya hanya dua yaitu ”cyclostoma” dan ”lamprey”. Hewan-hewan ini termasuk mempunyai rahang dan pasangan sirip. Korda dorsalisnya tetap ada, selama hidupnya. Hanya sebagian saja yang diganti oleh tulang rawan. Hidup secara parasit pada ikan. Mulutnya bertindak sebagai batil pengisap untuk melekatkan diri pada tubuhikan, dan memperoleh makanan dengan mengisap jaringan tubuh ikan yang ditumpanginya.
b.      kelas Chodrichthyes (ikan bertulang rawan)
      Yang termasuk klas ini, misalnya ikan hiu dan ikan pari. Hampir semuanya hidup di laut, hanya sedikit sekali yang hidup di air tawar. Mempunyai rahang yang kuat, pasangan sirip dan kerangka yang tersusun atas tulang rawan. Celah insang tampak karena tidak berpenutup insang. Ikan hiu merupakan jenis ikan karnivor yang bisa menyerang manusia.
c.       kelas Osteicthyes (ikan bertulang biasa)
      Semua hewan yang termasuk klas ini mempunyai kerangka yang tersusun atas tulang biasa. Jumlah jenis beribu-ribu, habitat air tawar atau laut. Yang termasuk klas ini, misalnya : ikan mas, ikan lele, ikan salem. Celah insang tidak tampak karena ditutup oleh operkulum (penutup insang). Siripnya ada yang berpasangan dan ada yang tunggal. Sirip yang berpasangan misalnya sirip dada dan sirip perut. Sirip tunggal misalnya : sirip punggung, sirip ekor dan sirip belakang. Mempunyai gelembung renang yang berfungsi sebagai alat hidrostatik.

SUPERKLAS TETRAPODA
Hampir semua hewan yang termasuk superklas ini mempunyai dua pasang anggota gerak. Ada beberapa jenis yang tidak mempunyai anggota gerak seperti ular.
Superklas tetrapoda dibedakan atas empat klas, yaitu:
a.      Klas Amphibia
Amphibia merupakan hewan yang mempuynai dua alam berbeda, yaitu di darat dan air. Amfibia dewasa bernafas dengan paru-paru dan berjalan dengan empat kakinya. Keadaan demikian merupakan penyesuaian dengan kehidupan darat. Kulitnya tipis dan lembab. Karena kulitnya tipis, maka air mudah menguap dari tubuh melalui kulit. Agar tidak terlalu banyak penguapan, amfibi menyenangi tempat-tempat yang basah atau lembab. Amfibi memerlukan air untuk perkembangbiakannya. Telur dibuahi dan diletakkan di dalam air. Telur kemudian menetas menjadi larva yang bernafas dengan insang. Pada suatu periode dari pertumbuhan larva mengalami metamorforsis menjadi katak dewasa.
Klas ini dibedakan atas tiga ordo, yaitu :
1.      ordo uredela : merupakan amphibi yang berekor, misalnya : salamander. Salamander hanya terdapat di daerah subtropis. Salamander mempunyai empat kaki yang berukuran sama.
2.      ordo Anura : merupakan amfibi yang tidak berekor, misalnya katak. Kaki belakang mempunyai ukuran yang lebih besar dari kaki depan.
3.      ordo Apoda : merupakan amfibi yang berbentuk seperti cacing, tidak mempunyai kaki, misalnya caecilia. Caecilia terdapat di hutan-hutan tropis.
b.      Klas Reptil
Reptil merupakan hewan yang menyesuaikan diri terhadap kehidupan di darat. Reptil bernafas dengan menggunakan paru-paru, mempunyai dua pasang kaki. Kulitnya tebal, kering, dan bersisik. Kulit berguna untuk mencegah penguapan air dari tubuhnya. Reptil mampu hidup di daratan yang sangat kering. Perkembangbiakannya tidak memerlukan air. Kebanyakan meletakkan telur di tanah atau pasir. Telur dilindungi oleh cangkang dari kapur dan selaput; cangkang bersifat kedap air sehingga berguna sebagai pelindung kekeringan. Telur harus dibuahi sebelum berbentuk cangkang, sehingga sperma dapat mencapai sel telur.
Pembuahan terjadi di dalam tubuh. Hewan jantan mempunyai alat kopulasi yang berguna untuk menyampaikan sperma kedalam tubuh betina.
Berdasar fosil yang ditemukan, dahulu jenis reptil banyak dan tubuhnya lebih besar dari sekarang. Contoh reptil tersebut antara lain dinosaurus dan reptil terbang.
Sekarang hanya terdapat empat ordo, yaitu :
1.      ordo chelonia
Misalnya kura-kura dan penyu. Hewan tersebut mempunyai tulang rusuk yang besar dan berbentuk lempeng yang berpadu dengan cangkang yang melingkupi permukaan tubuh. Kura-kura hidup pada lingkunga darat. Penyu hidup di lingkungan air. Umur kura-kura panjang sampai puluha tahun. Ada penyu yang umurnya mencapai 150 tahun.
2.      ordo Squamata
Misalnya kadal dan ular. Kedua hewan tersebut hanya ditemukan pada daerah kering, dan ada juga yang hidup di daerah air tawar dan laut.
Ular tidak mempunyai kaki : ular boa dan ular piton mempunyai sisa-sisa kaki belakang. Ular dapat menelan mangsa yang berukuran lebih besar dari dirinya. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya tulang kuadrat, yang dapat digeser, sehingga dapat membuka mulut selebar mungkin. Beberapa jenis ular sangat beracun, misalnya : ular welang, kobra, dan biludak.
3.      ordo crocodilia
Misalnya buaya dan alligator. Perbedaan antara keduanya adalah alligator mempunyai moncong runcing, giginya menonjol keluar dan menyenangi air asin. Reptil merupakan golongan hewan pertama yang menyesuaikan diri dengan kehidupan darat. Namun banyak juga raptil yang hidup di air. Meskipun demikian, ciri kehidupan darat seperti bernafas dengan paru-paru dan meletakkan telur di darat tetap ada.
4.      ordo Rhynchocephalia
ordo ini hanya mempunyai satu jenis hewan saja, yaitu Sphenodon. Habitatnyapun sangat terbatas, hanya hidup di pantai-pantai Selandia Baru. Hewan ini bertampang primitif, masih sama dengan nenek moyangnya zaman dahulu, sering dikatakan sebagai fosil hidup.
c.       Klas Aves
Ada beberapa ciri burung yang sama dengan reptil (dalam evolusi burung keturunan reptil), misalnya pembuahan burung secara internal, telurnya dilindungi cangkang, kakinya ditutupi sisik.
Burung berbeda dengan reptil dalam hal : suhu burung konstan (homotermik) sering disebut hewan berdarah panas. Karena itu burung mempunyai kemampuan mengatur suhu tubuhnya agar tetap stabil. Pada hewan berdarah dingin seperti ikan, amfibi, dan reptil tidak mampu mengatur suhu tubuhnya, sehingga suhu tubuhnya sangat tergantung pada keadaan lingkungannya. Hewan berdarah dingin disebut Poikilotermik.
Bermacam-macam burung sangat bermanfaat bagi kesejahteraan manusia. Ayam merupakan sumber makanan yang berprotein. Burung hantu membantu memakan tikus.
d.      Klas Mammalia
Disebut mammalia karena hewan-hewan yang termasuk dalam klas ini mempunyai kelenjar susu (mammae). Kelenjar ini menghasilkan susu. Pada tubuhnya terdapat bulu. Semua hewan yang termasuk mammalia benafas dengan paru-paru. Suhu tubuhnya konstan. Giginya berbeda dengan vertebrata yang lain. Gigi mamalia dibedakan atas tiga tipe, yaitu:
1. gigi seri (insisor), untuk memotong makanan
2. gigi taring (kaninus), untuk mencabik-cabik makanan
3. gigi geraham (molar), untuk menggiling makanan.
Kebanyakan mamalia adalah vivipar, yaitu melahirkan anak. Ada juga yang ovipar, misalnya monotremata, cungur bebek, dan landak pemakan semut.
Jenisnya demikian banyak hingga mencapai 12.000 jenis. Ukuran sangat bervariasi, mulai dari yang berukuran kecil (tikus) sampai yang berukuran besar (ikan paus) yang mencapai berat 170 ton. Habitatnya juga bervariasi, mampu hidup di daerah panas maupun dingin.
Klas ini dibedakan atas tiga subklas (anak klas), yaitu :
1.      Prototheria : yang termasuk prototheria yaitu cungur bebek (platypus) dan landak pemakan semut (Echidna)
2.      Metatheria : yang termasuk metatheria adalah kangguru dan tikus berkantung. Hewan-hewan tersebut adalah vivipar, anaknya (pada saat lahir) dalam keadaan belum sempurna. Karena itu, anaknya ditempatkan pada kantung khusus yang terdapat pada bagian abdomen induk. Kelenjar susu terdapat di dalam kantung, berguna untuk memberi air susu pada anaknya.
3.      Entheria : merupakan subklas yang terbesar. Pada saat anaknya di dalam kandungan mendapat makanan melalui plasenta dari induknya.

Aneka Hewan di Indonesia

Anoa
 Anoa (Bubalus depressicornis/Bubalus quarlesi) hidup di daerah Sulawesi

Gajah (Elephas maximus) hidup di Sumatra


The Celebes Black Macaque
Kera Hitam Sulawesi (Macaca nigra)

Cendrawasih
Burung Cendrawasih (Paradisaea raggiana) hidup di Papua


Short Clawed Otter
Short-Clawed Otter (Aonyx cinerea)


The Dhole
Ajak Pohon (Cuon alpinus) hidup di Sumatra



The Dingiso
Kanguru Pohon Dingiso (Dendrolagus mbaiso) hidup di Papua

komodo dragon
Komodo Dragon (Varanus komodoensis) hidup di Pulau Komodo Nusa Tenggara

Dwarf Gymnure
Tikus pemakan serangga (Hylomys parvus) hidup di Pegunungan Kerinci Sumatra

Landak (Zaglossus bruijni) hidup di Papua

Badak Jawa/Javan Rhinoceros (Rhinoceros sondaicus) di Ujung Kulon Banten

 Tapir (Tapirus indicus) hidup di Sulawesi

Orangutan (Pongo pygmaeus) hidup di Hutan Kalimantan

Bayi Orangutan

Orangutan dewasa


sumatran tiger
Hariamau Sumatra (Panthera tigris sumatrae)

Monyet Berhidung panjang Proboscis Monkey (Nasalis larvatus) hidup di Kalimantan

Monyet Pohon Jawa /Grizzled Leaf Monkey (Presbytis comata)

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts