HEWAN
TAK BERTULANG BELAKANG (INVERTEBRATA) DAN KEHIDUPANNYA
Dunia hewan mencakup semua organisme yang tidak
mempunyai klorofil, dapat berpindah tempat atau menggerakkan tubuhnya dengan
serat-serat yang dapat berkontraksi, dan terbentuk atau terdiri dari banyak sel.
Beberapa organisme memang tidak menunjukkan seluruh
cirri umum di atas, tetapi dalam hal tertentu menunjukkan kegiatan yang sangat
mirip cirri-ciri tersebut. Ciri tentang terbentuk Syarat nomor 3 memaksa kita
untuk tidak memasukkan Protozoa ke dalam dunia hewan. Kita memasukkan Protozoa
kedalam dunia Protista, sedangkan dalam dunia hewan kita hanya membatasi pada
metazoa atau binatang bersel banyak.
Dunia hewan terdiri dari 20 sampai 24 filum yang diantaranya
beranggotakan organisme-organisme yang harus dikenal dengan baik oleh setiap
siswa biologi. Karena itu kita akan
memusatkan pembicaraan pada kelompok ini.
PHYLUM PROTOZOA
Ialah
hewan-hewan yang bersel satu dengan
ukuran microshopis tetapi ada pula yang dapat dilihat macroshapis. Pada umunya
sel adalah mikroshopis tetapi ada juga sel yang makroshopis.
Misalnya : telur
CIRI-CIRI UMUM PROTOZOA
- Trediri dari 1 sel (unicellular)
Tetapi
ada juga beberapa spesies yang membentuk koloni walaupun terdiri dari 1 sel
- Alat-alat tubuh / organ disebut Onganella
Walaupun hanya terdiri dari 1 sel tetapi mempunyai
alat-alat tubuh
Misal : Flagella ® misal pada
euglena, valrax
Bulu
getar ® misal pada paramecium
Euglena ®
Vacuola berdenyut pada
paramaecium
Vacuola makanan pada
amoeba
- Perkembangbiakan
- Asexuil
Misal : - pembelahan biner euglena, paramaecium
(dari 1 ® 2)
-
pembelahan ganda (dari 1 menjadi 4)
-
membentuk pucuk / tunas
- Sexuil / melalui gamet
Karena hewan-hewan ini belum mempunyai sel-sel kelamin yang khusus (ovum
dan sperma) maka perkawinannya disebut konjugasi.
- Tempat hidup
a.
Bebas di semua tempat
Misal : - permukaan air baik tawar / asin
- dalam air
b.
Comensal
Ialah hidup bersama yang satu mendapat
keuntungan dan yang satu tidak dirugikan
c. Simbiose
d. Parasit
Ialah yang satu untung yang satu rugi
Misal : Amoeba desentri
Amoeba Spirochaeta
- Cara Makan
- Holozoic ialah makanan hewan lain dengan melalui “mulut“ nya (mulut semu)
- Saprozoic ialah meng-absortir nutrisi yang telah larut dari hewan (zoic = hewan)
- Sapropitic ialah meng-absortir nutrisi yang telah larut dari tumbuhan
- Halophytic ialah hewan tersebut mendapat makanan secara fotosintesis
Misal : Euglena yang mempunyai butir-butir
chloroplast dalam tubuhnya
- Mixotrophic ialah kombinasi antara b dan d
PROTOZOA DIBAGI DALAM 5 KELAS antara lain :
- Kelas Sarcodina / Rhizopoda
- Kelas Mastigophora / Flagelata
- Kelas Ciliata / Infusoria
- Kelas Suctoria
- Kelas Sporozoa
KELAS SARCODINA / RHIZOPODA
Rhizo = akar, poda = kaki, pseudo = palsu
Sarcodina / Rhizopoda ialah
hewan bersel satu dapat membentuk kaki semu (Pseudopodia).
Hidupnya : - di air tawar
- di air
laut
- parasit pada tubuh hewan / manusia
Misal : Amoeba (bentuknya selalu berubah
sehingga disebut tidak
mempunyai bentuk).
Ordo-ordonya :
a.
Amoeba c.
Radiolaria
b.
Foraminifera d.
Heliozoa
Gambar Amoeba sp.
Keterangan :
-
plasmolemma = dinding tubuh
-
ectoplasma = protoplasma
yang terang
-
endoplasma = protoplasma yang
gelap
-
vacuola berdenyut / vacuola kontractil berisi cairan / air
-
hewan ini bergerak dengan kaki palsunya
TEORI TTG KAKI SEMU antara lain
- Teori kekentalan / viscositas
Teori
ini mengatakan bahwa terbentuknya kaki karena adanya perubahan kekentalan pada
bagian paskrin (berarti gel terdapat pada posterior) dan sel (pada antierior).
Sedang untuk mengetahui anterior yaitu
dengan jalan melihat ke arah mana hewan tersebut bergerak. Jadi ke arah
anterior lebih cair sehingga lebih menonjol ke arah muka dan merupakan kaki
semu.
- Teori Pancaran / Kontraksi
Teori ini mengatakan bahwa endoplasma
berkontraksi / berkerut sehingga mendorong endoplasma ke depan.
Bagian depan penuh dengan bagian yang
hyalin dan terjadilah pancaran air yang disebut fontain zone. Kemudian air
tersebut dialirkan melalui bagian bawah endoplasma ke belakang.
Pergerakan yang demikian ini disebut gerak
amoeboid yaitu gerak yang dapat dilakukan amoeba.
Hewan yang melakukan gerak amoeboid,
misalnya :
-
Amoeba
-
Sel darah putih / leukocyt
-
Sel amoebocyt dari hewan porifera
CARA MAKAN
Dengan membentuk mulut semu.
Pembentukan mulut semu itu
dengan jalan seperti pembentukan kaki semu.
Makanannya berupa hewan /
tumbuhan bersel satu.
Misal : bacteri
Jika hewan yang dimakan itu
masih bergerak / aktif maka vacuola makanan menjadi lebih besar dari pada jika
makanannya pasif.
Hal ini untuk menanggulangi
tingkah laku makanan tersebut.
Setelah makanan tersebut
berada di dalam vacuola makanan maka kemudian protoplasma ini menjetakkan /
mengsekresikan getah-getah pencernakan ke dalam vacuola makanan.
Dengan bantuan getah
pencernaan ini maka makanan dicernakan dan menghasilkan sari-sari makanan yang
nantinya dipergunakan untuk pertumbuhan penyusunan protoplasma baru.
Di samping itu juga sebagai
pembentukan energi. Sari-sari
makanan yang diperlukan sama dengan sari-sari makanan yang dibutuhkan manusia,
hanya saja porsinya lebih kecil dari manusia.
Misal :
k.h à gulokose
Protein à asam
amino
Lemak à asam lemak & gliserol
Vitamin, air, dsb.
Jadi
komposisi makanan hewan tersebut juga sama dengan manusia.
Sehingga
energi juga dibentuk dalam mitokondria.
Sedang
sisa-sisa makanan yang berupa benda-benda padat akan dikeluarkan dari tubuhnya
/ protoplasmanya dengan diikuti terbentuknya “membran sel yang baru” untuk
menjaga agar jangan sampai isi selnya keluar.
Jadi proses pembentukan
membran sel berlawanan dengan pembentukan mulut semu.
Caranya
adalah dengan jalan sisa-sisa makanan menepi sampai berimpit dengan
plasmolemma, kemudian pecah dan dibentuklah dinding sel / membran sel baru.
Sedang
sisa-sisa makanan yang berupa cairan akan ditampung oleh kontraktil vacuola
adalah :
“Sebagai
regulator air dalam tubuhnya / pengatur kadar air dalam tubuh / mengatur
tekanan osmatis dalam tubuh, dengan demikian selalu berdenyut.
Kesimpulan :
1.
Fungsi getah pencernaan
-
Mencernakan
makanan à sari-sari makanan à penyusunan protoplasma baru.
-
Sebagai
pembentuk energi untuk bergerak dsb.
2.
Fungsi kontraktil vakuola
-
Sebagai regulator air dalam tubuh / pengatur kadar air
dalam tubuh / mengatur tekanan osmatis dalam tubuh sehingga selalu berdenyut
(fungsi utama).
-
Menampung
sisa-sisa makanan yang berupa cairan
-
Mengeluarkan CO2 dari dalam tubuh
RESPIRASI /
PERNAFASAN
Pengambilan O2
dengan jalan diffusi O2 berasal dari medium sekitarnya.
Fungsi O2 ini untuk
oksidasi biologis, dan yang dioksidasi yaitu sari-sari makanan yang berupa
glukose, lemak dan dsb. yang kemudian berubah menjadi energi. Kadang asam amino
untuk menyusun kembali komponen protein yang ada dalam protoplasma tersebut.
Jadi protein yang masuk ke
dalam tubuh dengan protein yang berasal dari asam amino adalah berbeda yaitu
berbeda pada deret asam aminonya.
Pada prinsipnya respirasi
hewan ini sama dengan respirasi manusia / hewan yang bersel banyak yaitu dengan
respirasi internal.
Misal :
udara luar à paru-paru
à haemoglobin à oksihaemoglobin à darah à disampaikan pada sel-sel yang ada pada jaringan
tubuh.
Dan
tugas-tugas ini disampaikan oleh darah pada hidung dan paru-paru
KELAS SPOROZOA
Ciri Umum :
1. Semua
bersifat parasit
2. Bentuk
tubuh biasanya - bulan
-
bulat panjang
3. Tidak
memiliki - alat gerak
-
contrictil vacuola
4.
Makanan
langsung diserap secara asmose dari tubuh Hast nya.
5.
Respirasi
dan ekstresi berlangsung secara diffusi
6. Cara
perkembang biakannya :
-
Pembelahan diri disebut Schiztyoni
-
Pembelahan spora / disebut Sporagani
7.
Pada
spesies tertentu ada yang hidup :
-
Dalam sel tubuh Hostnya
Misalnya
: * Saluran pencernakan makanan
* Pada otot
* Pada ginjal
* Pada alat kelamin /
genetalia
-
Pada cairan tubuh Hostnya
Misalnya
: * Dalam darah
KLAS SPOROZOA
1. Sub
class Telesporidia
Terbagi dalam 3 ordo
-
Ordo Hoemosporidia misal
Plasmodium.
-
Ordo Gregarinida misal
Gregarina
-
Ordo Coccidia misal
Coccidium
2. Sub
class Acnidosporidia
-
Ordo Haplosporidia misal
Haplosproridium
-
Ordo Sarcosporidia misal
Sarcocystis
3. Sub
class Cnidosporidia
-
Ordo Myxosporidia misal
Sphaeromyxa
-
Ordo Actinomyxidia misal
Triactinomyxon
-
Ordo Microsporidia misal
Nosamabombycis
-
Ordo Helicosporidia misal
Heliosporidium
PLASMODIUM
-
Penyebab penyakit malaria
-
Penularannya nyamuk Anopheles yang betina, sebab alat
penusuk pada Anopheles ♀ berkembang dengan baik sedangkan anopheles ♂ kurang
baik.
-
Hal
ini memudahkan proses penusukan dan penyerapan darah.
-
Tandanya
nyamuk ini jika menusuk tubuh dengan menungging / membentuk sudut.
Siklus Hidup
Plasmodium
-
Dipelajari
oleh seorang ahli yang bernama :
- Ronald Ross
- Grassi
Prosesnya :
1. Bila
makan nyamuk anopheles ♀ yang mengandung bibit malaria yaitu Plasmodium bentuk
sporozoid mengisap darah manusia maka bersama air ludah nyamuk masuklah
sporozoid ke dalam peredaran darah manusia yang bersangkutan.
2. Sporozoid
tidak langsung menginfektir erythrocyt (sel darah merah), tetapi masuk lebih
dahulu ke sel hati,mengadakan pembelahan dan membentuk Cryptozoid.
3. Cepat
atau lambat Cryptasoid ini kemudian masuk ke sistim peredaran darah dan barulah
menginfektir erythrocyt tersebut.
Di dalam erythrocyt ini cryptosoid Ã
Trophozoid, yang mula-mula berbentu cincin dan kemudian berubah bentuk menjadi
Amoeboid.
4. Sesudah
itu fase Amoeboid tumbuh menjadi Schizont
5.
Schizont
membelah dan membentuk Merozoid. Bila Erythrocyt yang ditempatinya pecah maka
tersebarlah Merozoid (penderita mengalami deman). Selanjutnya Nurosoid ini
menginfektir sel darah merah yang baru demikian selanjutnya dan terjadilah
siklus yang sama dengan semula.
6.
Sesudah
proses 1 s/d 5 proses ini disebut Schizogoni berulang kali maka sebagian dari
Nurosoid itu stelah masuk ke dalam sel darah merah tidak lagi mengadakan proses
Schizagoni.
Akan tetapi ada sebagian yang
berubah menjadi persiapan sel kelamin yaitu menjadi Macrogametosit dan
Microgametosit (♂)
7.
Bila
macrogamekasit dan Microgentosit yang
berada di dalam drythrocyt itu pada suatu saat terpisah kedalam lb nyamuk
Anophelus ♀ yang I atau yang lain) maka keduanya akan melangsungkan kehidupan
nya.
8.
Maerogametosit
di dalam tubuh nyamuk akan menjadi Macragamet yaitu berupa ovum / telur.
Sedangkan microgametosit dalam tubuh nyamuk akan menjadi Microgamet yaitu
spermatozoid sesudah mengadakan pembelahan inti diikuti pembelahan Cytoplasma.
9.
Spermatosoid
membuahi avum dan terjadilah zygot.
10. Zygot berubah bentuk menjadi OOKINETE dan
Ookineti ini menerobos dinding perut nyamuk, di sana akan membesar, membulat
yang dibungkus oleh dinding perut nyamuk dan menjadilah Oocyst. (berupa
benjolan-benjolan pada dinding perut nyamuk).
11.
Dalam
oocyst ini selnya membelah menjadi sporozoid. Bila oocyst erbelah dua maka akan
pecah dan tersebarlah sporaoid keseluruh tubuh nyamuk.
12.
Nyamuk
yang di dalam kelenjar ludahnya mengandung sporasoid maka sporasoid ini siap
untuk menginfektir manusia kembali.
Gambar : Siklus hidup Malaria
Hal-hal yang menyebabkan demam pada penderita
malaria
1.
Karena
sel-sel darah merah pecah sehingga Merosoid tersebar keseluruh sel darah merah
dan menginfektir sel-sel darah merah yang baru.
2.
Karena
banyaknya sel-sel darah merah yang mengalami infeksi
3.
Karena
tersebarnya racun / toksin karena sama dengan tersebarnya merosoid tersebut,
yang kemudian timbul kedalam sistem peredaran darah.
4.
Demam
ini diderita pada akhir peristiwa Schizogoni.
Macam-macam penyakit malaria yang disebabkan oleh
Plasmodium
Nama Plasmodium |
Fase Schizogoni
|
Penyakit yang
ditimbulkan
|
1.
Plasmodium Vivax
2.
Plasmodium Malariae
3.
Plasmodium Fakiparum
4.
Plasmodium Ovale
|
48 jam
72 jam
36-48 jam
48 jam
|
Malaria Tertiana
Malaria Quartana
Malaria Tropica
Malaria Tertiana (sakitnya lebih ringan daripada Plasmodium Vivax.
|
KELAS SUCTORIA
1. - Suctoria termasuk dalam phyllum Protozoa
-
Suctoria yang sudah dewasa tidak mampunyai tetapi mempunyai
tentukel (sungut) dan protoplasma, dengan teratur tetapi atau cytostoma
-
Suctoria yang masih muda dalam kehidupannya mempunyai
persamaan dengan Ciliata, dan juga mempunyai silia, hidup bebas berenang.
-
Suctoria muda ini berenang-renang beberapa waktu untuk
kemudian melepaskan silia-silianya dan selanjutnya berubah ke tingkat dewasa.
2. Bentuk
tubuhnya :
-
Berbentuk bola panjang
-
Bercabang-cabang dan diantaranya mempunyai tangkai atau
kaki untuk melekat pada suatu obyek dan ditutup oleh pelick (pada species yang
berbeda).
3. Bentuk
tentakel
-
Seperti
mantel yang berbulu dan dikelilingi oleh sinyal yang dapat bergerak.
Fungsinya untuk menangkap dan membawa
makanan yang berupa ciliata-ciliata kecil.
-
Runcing
Fungsinya
untuk menusuk mangsanya dan membawanya ketempat yang baik. Dengan bantuan orus dan melalui tentakel ini maka
mangsa tersebut sampai ke dalam sel-sel tubuh.
4. Hidupnya
:
-
Bebas
·
Pada
tempat yang sejuk misal Podophyra
·
Pada
payau (pertemuan antara sungai dan laut)
·
Pada air asin
·
Pada tumbuhan
-
Parasit
·
Pada
binatang air yang kecil.
5. Perkembang
biakan
-
Dengan pembelahan (fission) atau
-
Pembiakan (budding)
6. Contoh
- Podophyra à hidup bebas dalam air yang sejuk
- Dendrosoma à bercabang-cabang sampai 2,5 mm panjangnya
- Sphaerophrya à berbentuk bola, parasit pada Paramaeuom dan Stentor
- Trichophrya Micropteri à hidup pada insang ikan laut
- Allantosoma à hidup pada usus besar kuda.
FILUM PORIFERA
Contoh
dari porivera adalah sponsa. Sponsa merupakan hawan yang hidup menempel pada
suatu substrat di laut. Telah diketahui kira-kira 2500 spesies, ada beberapa
yang hidup di air tawar, tetapi sebagian besar hidup di laut. Nama filum ini
dari kenyataan bahwa tubuh porifera mempunyai pori-pori. Air beserta makanan
masuk melalui pori kedalam rongga di dalam tubuh dari hewan akhirnya keluar
melalui oskulum. Air yang telah disaring ini akan dibuang melalui oskulum.
Tubuh sponsa terdiri dari dua
lapisan sel, diantara kedua lapisan tersebut terdapat bagian yang tersusun dari
bahan yang lunak disebut mesoglea. Sel-sel yang membentuk lapisan dalam
mempunyai flagea, yang mengatur aliran sel-sel ini dapat ”menangkap” partikel
makanan.
Bentuk sponsa ditentukan oleh
kerangka tubuh. Kerangka tersusun dari spikula. Spikula tersebut dari sel-sel
yang terdapat dalam mesoglea. Spikula tersusun dari silika atau kapur (kalsium
karbonat). Beberapa sponsa tidak memiliki serabut-serabut yang lentur dari zat
yang disebut spongin. Sponsa terdapat di perairan yang dangkal di daerah tropis.
Bila sponsa diolah dapat digunakan untuk bahan atau alat pembersih.
Seperti yang kita ketahui
suatu organisme yang melekat pada suatu subsurat, harus mempunyai cara untuk
menyebar keturunannya ke tempat lain.
Untuk tujuan itu sponsa
menghasilkan larva kecil yang dapat ”berenang” dengan bebas. Larva tersebut
memisahkan diri dari induknya dan setelah menemukan tempat hidup yang sesuai
larva akan melekat disitu dan berkembang menjadi hewan dewasa.
Berdasar fosil porifera yang ditemukan
menunjukkan bahwa sponsa adalah salah satu hewan yang pertama kali muncul di
bumi. Tetapi tidak ada bukti bahwa ada hewan yang berkembang dari sponsa.
Sponsa seakan-akan menempati suatu tempat yang agak unik dalam dunia hewan,
oleh karena itu oleh bebrapa ahli taksonomi, porifera dimasukkan dalam suatu
kelompok yang disebut parasoa.
Ciri-ciri umum
1. Sudah
merupakan Metazoa (Metazoa tingkat rendah), (Metazoa = hewan bersel banyak,
meta = banyak), sebab walaupun tubuhnya sudah berdiri dari banyak sel tetapi
jaringan tubuhnya masih sederhana karena :
- Belum mempunyai organ tubuh yang khusus
- Belum mempunyai sistem saraf
Yang menanggapi rangsang adalah
sel-sel individual.
- Belum mempunyai saluran pencernaan makanan yang khusus.
Pencernaan makanan secara intra
seluler (pencernaan makanan dalam sel) karena masih intraseluler maka disebut
Parazoa.
2.
Dinding
tubuhnya berpori-pori (maka disebut Porifera) dan sudah mempunyai sistem canol.
3.
Dinding
tubuhnya terdiri dari 2 lapis antara lain :
- Lapisan luar = epidermis
Tersusun
dan dermal-dermal epitelium
- Lapisan dalam
Tersusun
dari Choanocyte = deretan sel leher masing-masing Choanocyle dilengkapi dengan
Flogellum diantara 2 lapisan (lapisan dalam dan luar) terhadap zat antara
berupa gelotin yang disebut Mesoglea atau Mesenchym.
4.
Tubuh
dilengkapi kerangka yang berupa Spicula-spicula yang berasal dari :
-
Kapur (Ca CO3)
-
Silicat (H9 Si3O2)
-
Campuran kapur + silikat
Kerangka tersebut terdapat
didalam lapisan Mesogles.
5. Tempat
hidup
-
Dilaut (kebanyakan)
-
Air tawar (beberapa)
Berdasarkan kerangka dalam tubuhnya maka porifera
dibagi dalam 3 kelas :
1. Class
Calcarea
Ordo : Homocoela
Ordo : Hetero coela
2. Class
Hexactinellida : Ordo : Hyelonema
3. Class
Desmospongiae
Ordo : Tetractinellida
Ordo : Monaxonida
Ordo : Keratosa
Berdasarkan sistem saluran / sistem canal maka
porifera mempunyai 3 tipe :
1. Tipe
Ascon
Tanda-tanda :
-
Dinding tubuh tipis
-
Dilengkapi dengan canal yang langsung bermuara kedalam
Spongocoel (rongga tubuh bagian tengah)
-
Dindingnya dilengkapi dengan Chodnocyte.
2. Tipe
Sycon
Tanda-tanda :
-
Pada prinsipnya sama dengan Ascon tetapi
-
Dinding Spongacoel mengadakan pelekukan kearah
epidermis sehingga membentuk :
a. Radial
Canal
Yaitu canal-canal horizontal yang dindingnya dilengkapi dengan sel-sel
leher (Choanocyle)
b. Incurent
Canal
Yaitu saluran masuk yang satu
sama lain.
-
Prosophyle
Ialah
lubang dimana air mulai masuk
-
Apophyle
Ialah
lubang dimana air masuk dari radial canal kedalam spongacael.
3. Tipe
Leucon
Tanda-tanda :
Dinding tubuh dilengkapi dengan Musenchum / Mesagka yang tebal dan
didalamnya terdapat sistim canal yang bercabang-cabang dan komplex.
Dimana pada suatu tempat sistim canal tersebut membulat dan membentuk
rongga yang dindingnya dilengkapi dengan sel-sel leher (Chronocyte).
Dari
ketiga tipe tersebut pada prinsipnya mempunyai lapisan dinding tubuh yang sama
yaitu (dari luar ke dalam) :
1. Epidermis,
lap luar
Tersusun dari dermal epitelium
2. Mesoglea
/ Mesenchym
Yaitu zat antara yang berupa
gelatin
Pada mesoglea ini ditemukan
antara lain :
- Porocyte
Terletak
diantara / sekitar pori
- Scleroblast
Membentuk Spicula / kerangka yang terletak
di antara pada Mesaglea.
Spongioblast
menghasilkan spongi.
- Archeocyte
Merupakan sel Emoebocyte embryonal dan
dapat membentuk sel lain
Misal
: sel reproduktif.
3. Endodermis
/ lapisan dalam
Terdiri dari jajaran / lapisan sel leher / choenocyte
Cara makan :
-
Makanan berupa
·
Sisa organisme yang mati
·
plankton
-
Makanan masuk kedalam tubuh melalui pori-pori makanan
ini berikut bersama aliran air bisa disebabkan oleh aktifitas flagellum)
melalui sistem canal, dan sampailah pada choanocyte.
-
Makanan tersebut ditampung oleh choanocyte (yang
didalamnya berbentuk corong) dan kemudian dicernakan oleh choanocyte.
-
Makanan yang sudah dicerna kemudian ditransfer ke sel
amoebacyte dan diedarkan keseluruh tubuh oleh sel amoebacyte ini.
-
Sisa metabolisme dikeluarkan melalui sistem canal yang
akhirnya dibuang melalui osculum.
-
Demikian pula cara pengambilan O2 dan
pengeluaran CO2 juga melalui sistem canal secara diffusi.
Perkembang
Biakan
1. Asexual
- Membentuk kuncup
Kuncup
tumbuh menjadi besar dan kemudian ada yang :
-
Lepas
dari induknya dan menjadi Porifera baru.
-
Tetap
melekat pada induknya sehingga membentuk koloni.
- Membentuk butir gemmulae
-
Butir
gemmulae ini berasal dari sel archeocyte yang berada dalam Menaglea.
-
Kemudian
butir gemmulae ini dibungkus dengan spicula sehingga menjadi resisten / tahan
terhadap keadaan buruk) dan terbentuklah semacam cyste. Dengan demikian
gemmulae ini tahan terhadap kekeringan
-
Jika kekeringan intuk Porifera akan pecah berhamburan
tetapi butir gemmulae ini bis tetap tahan hidup.
-
Jika
keadaan lingkungan baik maka gemmulae ini menjadi profera baru.
2. Sexual
-
Ada
yang hermaphrodite (sel kelamin terdapat pada satu individu)
-
Ada
yang sel kelaminnya terpisah pada individu yang berbeda ( ada alat kelamin ♂
dan ♀)
-
Baik
ovum maupun spermatozoid berkembang dari sel-sel archeocyte yang ada dalam
Mesenchym
-
Sel
kemudian akan tinggal dalam Mesenchyn yang nantinya akan dibuahi oleh
spermatozoid.
-
Setelah terjadi pembuahan maka terjadilah zygot.
-
Zygot membelah lagi menjadi larva yang berbamtu getar
dan disebut Ampheblastula.
-
Amplibastula akan keluar dari induknya bersama aliran
air melalui osculum dan untuk sementara waktu berenang-renang.
-
Jika
sudah mendapat tempat perlekatan maka akan tumbuh menjadi Porifera baru.
Berbagai jenis Porifera
Aphrocallistes
vastus
|
Aplysina
archeri
|
Clathrina
heronensis
|
|
|
|
Cliona
celata
|
glass
sponge
Euplectella aspergillum |
Haliclona
|
|
|
|
Haliclona
oculata
|
Leucetta
chagosensis
|
Monorhaphis
chuni
|
|
|
|
Pericharax
heteroraphis
|
Pheronema
carpenteri
|
sponges
Porifera |
|
|
|
Rhabdocalyptus
dawsoni
|
Spongia
officinalis
|
Spongilla
lacustris
|
FILUM CNIDARIA
Semua anggota spesies yang
termasuk dalam filum ini mempunyai sel penyengat yang disebut knidoblast.
Karena mempunyai knidoblast maka filum ini disebut KNIDARIA. Knidoblas berisi
racun dan benda seperti sengat yang disebut nematochis. Bila knidoblat
tersentuh maka mematochis akan dijulurkan digunakan untuk menangkap dan
melumpuhkan mangsanya mangsanya; disamping sebagai alat pertahanan terhadap serangan
musuh.
Tubuh terdiri dari dua lapisan sel-sel, ditengah-tengahnya
terdapat mesoglea. Didalam mesoglea terdapat sel-sel, sehingga beberapa ahli
biologi menganggap mesoglea sebagai lapisan yang ketiga. Tubuhnya berbentuk
seperti tabung berongga dengan satu lubang di`ujungnya.
Makanan masuk melalui lubang
(mulut) masuk ke rongga yang lebih dalam yang disebut rongga gastrovaskuler.
Rongga ini juga disebut Coelenteron karena itu filum ini disebut juga
Coelenterata. Ctenophora mempunyai gastrovaskuler sehingga dimasukkan ke dalam
filum ini, tetapi Ctenophora tidak mempunyai knidoblast.
Semua alat tubuh (misalnya
tentakel) tersusun dalam suatu lingkaran mengelilingi tubuh. Pola susunan yang
demikian dikenal dengan nama simetris radial. Bila seekor hydra dibelah dari
kepala (anterior) sampai ke ekor (posterior) melalui garis tengah, maka
organisme ini akan terbagi dalam dua bagian bagian yang sama. Bandingkan dengan
simetri bilateral dari seorang manusia. Belahan yang dibuat dari permukaan
belakang (dorsal) kepermukaan depan (ventral) pada manusia akan membagi tubuh
menjadi belahan kanan dan belahan kiri. Hewan simetri radial seperti knidaria
tidak mempunyai permukaan dorsal maupun ventral, juga tidak mempunyai sisi kiri
maupun kanan.
Telah diketahui kira-kira 9.500 spesies yang termasuk di
dalam firum cnidaria ini. Sebagian besar hidup di laut dan beberapa spesies
seperti hydra hidup di air tawar. Filum ini terdiri dari tiga kelas, yaitu : Hydrozoa,
Schiphozoa dan Anthozoa.
1. Hydrozoa.
Hydra yang
biasa kita jumpai di air tawar adalah anggota kelas ini. Hydra mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
-
Hidup
di air tawar
-
Tidak
berkoloni
-
Hanya
mempunyai satu bentuk tubuh yaitu polip.
Sebagian besar anggota kelas
ini mempunyai bentuk tubuh yang ke dua, yaitu medusa. Medusa dapat melayang
atau berenang bebas di dalam air. Bentuk medusa seperti polip yang terbalik.
Ubur-ubur api (Physalia) termasuk di dalam Hydrozoa. Mematochisnya dapat
mengeluarkan racun yang dapat mengakibatkan kematian manusia. Phisalia
mempunyai kantung udara yang digunakan untuk mengapung pada kantung udara
melekat berbagai macam polip.
Gambar Hydra
dengan lubang mulut
|
Gambar Hydra
dengan tentakel
|
Gambar Budding
pada Hydra
|
2. Scyphozoa.
Contoh Scyphozoa adalah
Aurelia (ubur-ubur kuping). Beberapa anggota kelas ini dapat dikatakan tidak
mempunyai tahap polip karena ukurannya sangat kecil.
3. Anthozoa.
Anthozoa meliputi anemon laut
dan hewan batu-batu karang. Organisme ini mempunyai hanya satu tahap yaitu
polip. Hewan batu karang di daerah tropis dapat membentuk atol.
Coral reef
hidup di laut
Ciri-ciri umum :
Cnidaria à hewan yang mempunyai jelatang
1. Tubuh
radial simetiris
Jika dipotong tubuhnya melalui sumbu tubuh maka akan mendapatkan beberapa
bagian yang sama.
2. Dinding
tubuh mempunyai lapisan sebagai berikut :
-
Epidermis / luar
-
Mesaglea / tengah Ã
non seluler
-
Gestroderain / dalam
Karena fungsinya sebagai perut
Catatan :
Non seluler à tidak
terdiri dari sel-sel
Mesaglea - tak mempunyai sel
kembara
- merupakan
lapisan non selluler
3. Pada
dinding tubuhnya (epidermis) didapatkan Nematocyst sebagai sel jelatang /
penyengat.
4.
Sistem
saluran makanan Gastrovascular dan Mroaplit
5. Mulut
juga berfungsi sebagai anus
Disekeliling mulut didapatkan tentakel.
Catatan : Gastrovasculair
Ialah sistim
saluran makanan yang disamping menerima juga mengedarkan makanan
6. Sistem
saraf à Diffuse
Yaitu saraf tersusun dari anyaman dari sel saraf yang berkumpul membentuk
anyaman.
7. Hidupnya
-
Dilaut (kebanyakan) Ã
contoh : Obelia
-
Di air tawar (beberapa) Ã
contoh : Hydra
8.
Pada
coelenterata telah didapat jaringan tubuh secara difinitive atau defferensiasi
Klasifikasi :
1. Class
Hydrozoa
- Ordo Hydroidea contoh : Hydra, Obelia, Proboscidactyla
- Ordo Hydroconallina contoh : Millepora, Stylantheca
- Ordo Trachylina contoh : Tetraplatia, Linope, Solmaris
- Ordo Siphonophera contoh Physalia Pelagea, Vellella, Porpita.
2. Class
Scyphozoa
- Ordo Discomedusae contoh : Aurelia (ubur-ubur)
- Ordo Stavromedusae contoh : Haliclystus, Lucernaria
- Ordo Cubomedusae contoh : Tamoyo
- Ordo Coronatae contoh : Periphylla, Nausithoe, Linuche
3. Class
Anthozoa / Zoantharia
-
Subclass Hexacorallia
a.
Ordo
Actiniaria contoh : Metridium (Anemone)
b. Ordo
Madreporaria contoh : Aeropore, Fungia Meandrina
c.
Ordo
Antipatharia contoh : Antipathes (Akar bahar)
d. Ordo
Zoanthidea contoh : Epizoanthus
e. Ordo
ceriantheria contoh : Cerianthus
-
Subclass Octocorallia / Alcyonaria
a.
Ordo
Stolonifera contoh : Tubipora Musica, Clavularia, (karang sling)
b.
Ordo
Pennatulacea contoh : Pennidula Sulcata, Pennatula, Renilla (bulu laut)
c.
Ordo
Gorgonace contoh : Corallium Rubrom, Gorgonia, (karang merjan)
d. Ordo
Telestacea contoh : Telesto
e. Ordo
Alcyonacea contoh : Xenia, Alcyonium, Anthomastus
f. Ordo
Coenothecalia contoh : Heliopora.
1. Klas
Hydrozoa
Ordo Hydroidea
Ciri umum :
-
Hidup : soliter (bebas berdiri sendiri)
-
Tubuh : silindris
= bersifat flexible (eleastis). Panjang + 10-30 mm (Macroscopio)
diameter < 1 mm
-
Contoh :
Hydra
viridis berwarna hijau
Hydra
American berwarna kelabu
-
Mulut
berfungsi sebagai anus. Disekitar mulut terdapat mutakel-mutakel (antara 6-10)
-
Emkiran berfungsi sebagai rongga Gastrovascular
-
Seluruh
dinding tubuh termasuk tentakel nya terdiri dari lapisan :
a. Epidermis
b. Mesoglea
c. Gastrodermis
·
Epidermis
Sel berbentuk “kubus”
Berfungsi : - sebagai
pelindung tubuh
- alat sensoris
·
Gastrodermis
Merupakan dinding “enkeron”
Sel berbentuk panjang
Berfungsi sebagai : alat pencernaan makanan
·
Mesoglea
Bersifat “Non selluler”
Berfungsi : sebagai alat
penunjang tubuh yang bersifat elastis.
-
Pada
lapisan baik Epidermis maupun lapisan Gastrodermis pada prinsipnya terdapat 4
tipe antara lain :
1. Sel
epithelio musculer
·
Jika
diambil 1 sel berbentuk seperti huruf T
·
Pada bagian dalam ditemukan contractile fibril
·
Pada lapisan Epidermis :
-
Contratile
fibril terikat memanjang pada mesoglea
-
Berfungsi *
sebagai alat longitudinal
*
untuk memanjang – mendelikkan tubuh
(jika fibril berkerut pendek,
relax = panjang)
·
Pada lapisan Gastrodermis
-
Contractile fibril terikat secara transversal pada
lapisan mesaglea
-
Dengan
fibril-fibril ini tubuhnya bisa dikembang kempiskan (berfungsi sebagai otot
sirkuler)
2. Sel
Kelenjar / Gland Cell
·
Pada lapisan Epidermis
-
Jarang dijumpai, tetapi pada epidermis pangkal (basal
disc) sel ini menghasilkan zat mukosa sebagai zat pengikat tubuhnya pada suatu
obyek di dalam air.
·
Pada lapisan Gastrodermis
-
Sel
ini berfungsi sebagai penghasl getak pencernaan
3. Sel
Interstitial
·
Berbentuk kecil
·
Ditemukan
pada bagian basal baik pada lapisan epidermis maupun gastrodermis
·
Sel
ini akan membentuk : a. sel celamin
b. kuncup
c. nematocysts
4. Sel
Sensoris
·
Epidermis
-
Banyak ditemukan pada bagian : Tentakel
Mulut
Basal
disc
-
Walaupun
di epidermis dan gastrodermis juga ditemukan.
·
Fungsi sebagai penerima rangsang
·
Bagian
berasal sel mesoris ini berhubungan dengan sel saraf
Dimana sel saraf satu sama
lain bersumbung dan membentuk anyaman yang dikenal dengan sistem saraf diffuse.
Sel Nematocysts
-
Merupakna
semacam kapsul kecil bulat telur.
-
Berisi * benang
yang melingkar
*
cairan racun
-
Banyak ditemukan pada bagian tentakel juga pada bagian
yang lain kecuali pada basal disc
-
Berfungsi : *
menangkap mangsa
*
pergerakan
Tipe : Nemotocysts
1. Penetrant
: berfungsi sebagai penangkap mangsa
2. Volvent
: berfungsi sebagai penangkap mangsa
3. Glutinants
: berfungsi sebagai pergerakan
1) Tipe
Penetrant :
Mempunyai sat racun yang berfungsi untuk menginjeksi mangsanya (menangkap
mangsa) sehingga mangsa tersebut akan lumpuh oleh racun tersebut.
2) Tipe
Volvent :
Berfungsi menjerat /
melingkari mangsa yang sudah di lumpuhkan oleh type Penetrant.
3) Tipe
Glutinant :
Mempunyai benang-benang yang dijulurkan keluar untuk membantu pergerakan.
CARA PERGERAKAN HYDRA :
- Gerakan seperti ulat kilan
- Gerakan jungkir balik (gerak akrobatic)
- Gerakan merayap
Gerakan ini yang dipergunakan adalah
tentakel ada dibawah kemudian dengan tentakel ini hewan ini merayap.
- Gerakan meluncur / main ski
Gerakan
ini dilaksanakan sebagai aktifitas sel-sel epitellio muskuler bagian pangkal
(basalt disc). Disamping itu juga dibantu oleh lapisan lendir.
- Gerak mengapung di dalam air.
- Gerak ikut arus aliran air.
CARA MAKAN HYDRA :
Makanannya terdiri dari : - udang-udangan kecil
- larva, insecta air
-
hean kecil lainnya
Caranya :
- Makanan nya ditangkap dengan tentakelnya
- Mangsa ini dilumpuhkan / diracuni oleh mematocyst type Penetrant
- Kemudian dijerat dan diikat oleh Mematocyst type valvent
- Kemudian makanan dimasukkan ke dalam Enteron (rongga tubuh) dan kemudian dicernakan dalam rongga tubuh. Sisa makanan yang tidak dicerna dimuntahkan kembali (sebab mulut dan anus menjadi satu)
PERKEMBANG BIAKAN
-
Asexuil
-
Sexuil
Asexuil :
Dengan jalan membentuk kuncup
/ percabangan kuncup ini berasal dari sel-sel interstitial. Jika kuncup sudah
cukup dewasa, maka akan memisahkan diri dari induknya (sebab hydra hidup
soliter).
Sexuil :
Hewan ini kebanyakan
Hermaphrodite tetapi ada juga yang terpisah. Alat kelamin ini berasal dari sel
interstitul yaitu pada sel epidermis. Testis dibentuk pada bagian tubuh dekat
tentakel. Sel telur dibentuk berdekatan dengan bagian pangkal / kaki / basalt
disc. Jika setelah terjadi pembuahan akan berbentuk zygot setelah zygot
membelah akan membentuk blastula. Blastula dibungkus semacam cyste dan pada
suatu saat akan menjadi hydra dan barulah type ini Diploblstic yaitu karena tali
pernah membentuk lapisan muadermis sedang yang ada hanya lapisan entodiran dan
ectodern.
Obleia à Kelas Hydrozoa
Ordo Hydroidea
Ciri-ciri :
- Berbentuk koloni
Besarnya
+ sebesar mulut kerucut, menggerambul
- Didapatkan - dipantai pada batu-batuan (melekat)
- pada cangkuk
Mullusca
- Koloni ini terikat pada substrat dengan bantuan hydrorhizanya (akar)
- Bentuk tubuhnya seperti batang yang bercabang-cabang yang disebut Hydrocaulis
- Pada hydracaulis tumbuh 2 macam bentuk cabang (Palyp)
a. Hydrant
b. Gonangium
Hydrant
:
-
Berfungsi : -
menangkap mangsa
- mengurus makanan
(vegetatif)
-
Ditandai
dengan adanya banyak kentakel.
Gonongium
:
-
Berfungsi
: mengurus perkembang biakan (generatif)
-
Bentuk
gonongium silindris, dengan ujung melekat sedikit dan berwarna tranparant dan
disebut dengan Gonotheca.
-
Di dalam gonotheca terdapat sumbu (blastostyle)
Blastostyle merupakan :
·
Tempat tumbuh kuncup bakal medusae (ada yang
menyebut ubur-ubur pada skelia)
-
Medusae akan ada 2 macam yaitu :
·
Medusae
♂ menghasilkan sperma (biasanya berekor)
·
Medusae ♀ menghasilkan ovum
Ovum dan sperma dikeluarkan
dalam laut dan terjadilah pembuahan (diluar medusae dalam air laut). Setelah
terjadi pembuahan terbentuk zygot à blestula à “planula yang berambut getar”
Kemudian planula melekat pada
suatu obyek dan tumbuh menjadi polips yang kecil. Dan secara asexuil bisa
membentuk kuncup dan terjadilah obelia yang baru.
- Obelia yang mengalami pergantian keturunan “Metagenesus” yaitu keturunan phase.
-
Vegetatif Ã
polip-polip kecil / seperti lumut bercabang
-
Generatif Ã
medusae
Jadi
antara polip kecil (seperti lumut) dan medusae seolah-olah merupakan hewan
tersendiri padahal hanya merupakan siklus hidup.
Misal : pada ulat dan kupu-kupu.
2. Klas
Scyphozoa
Ordo Discomedusae
Ciri-ciri :
-
Phase
polyp nya kecil + beberapa cm saja dan terikat pada suatu obyek didasar
laut.
-
Phase
Medusae (generatif) terbentuk seperti payung atu mangkuk dengan diameter +
1 – 7 feet.
-
Pada
bagian pinggir Medusae terdapat tentakel-tentakel
Medusae
ini biasanya diketemukan
§ Berenang
dipermukaan laut
§ Dibawa
ombak di pantai
-
Dibagian tengah sisi cekungnya / konkatnya) ditemukan
mulut yang terletak diantara 4 buah tangan yang berbentuk pipih seperit pita
dan dibagian pinggir dilengkapi dengan Mematocyst.
-
Aurelia
bukan hermaphrodite. Gamat nya terbentuk seperti huruf V dan terletak dibagian
dalam dari perutnya.
SIKLUS HIDUP
-
Ada yang ♂dan ♀
-
Spertratozoid akan berenang dalam air laut kemudian
mencari dan memasuki kedalam mulut medusae ♀, kemudian masuk ke dalam enterm
untuk membuahi sel telur kemudian berbentuk zygot.
-
Zygot yang terbentuk akan keluar dari mulut medusae ♀
dan untuk remintara didukung dengan tangan nya dan disini berkembang menjadi
larva yang berambut getar (planula).
-
Setelah
terbentuk planula maka planula ini lepas dari induknya dan berenang-renang.
Kemudian melekat pada suatu obyek didasar laut. Dan ditempat ini kemudian
tumbuh menjadi polyp baru dan berbentuk seperti trompet yang disbut
Schyphistoma.
-
Schyphistome
membagi diri secara tranversal sehingga terbentuk sekumpulan mas’ yang
masing-masing berbentuk seperti cakram.
Keadaan
ini disebut phase Strobila
-
Kemudian
pada setiap cakram yang terbentuk akan tumbuh bertakel. Kemudian pemisahan diri
dimulai pada cakram yang paling atas / tua kemudian cakram yang dibawahnya dan
sebagainya dan seterusnya.
-
Cakram yang
terlepas akan membentuk medusae kecil yang disebut Ephyra. Secara
berangsur-angsur ephyra akan tumbuh menjadi Medusae dewasa :
§ Medusae
♂
§ Medusae
♀
3. Klas
Anthozoa
Ciri-ciri khusus :
-
Tidak mengalami metagenesis
-
Phase Muduase tak mempunyai
-
Phase Polyp mempunyai.
SUBKLAS : HEXACORALLIA
ORDO : ACTINIRIA
Ciri-ciri :
-
Menempel pada batu karang
-
Berukuran s/d 2 feet
-
Makanan : *
Invetebrata
*
Udang
-
Tubuh berbentuk :
§ Silindris
pendek
§ Bagian
atas dilengkapi dengan tentakel
§ Bagian
bawah untuk melekatkan dirinya pada suatu obyek.
§
Mulut
berada dibagian atas tengah yang dihubungkan dengan enteron yang bersatu dengan
suatu saluran yang berbentuk tabung yang disebut Gullet.
§ Disamping
sisi pharyax dilengkapi dengan alur licin dan bersilia disebut Siphonoglyph
§
Siphonoglyph
merupakan jalan air masuk ke dalam enterennya.
§
Enteron
terbagi dalam 6 buah septa / sekat yang menghubungkan gastrodermis hingga
bagian phorinkx.
§
Septa
ini merupakan tonjolan di dalam hingga berhubungan dengan pharys (septa
Primain)
§ Tetapi
pharyn untuk bagian bawah bebas
§
Septa
ini disebut septa Primair.
§
Air
dapat masuk dari ruang satu ke ruang yang lain melalui Ostia yang ada pada
septa tadi.
§
Diantara
septa primair terdapat juga septa-septa yang lain yaitu septa sekundair tetapi
septa sekunder tidak mencapai pharynx
§
Ada
juga Septa Tentier yaitu Septa yang paling pendek.
§
Pada
bagian tepi dari Septa yang bebas (yang terletak dalam enteron dibawah pharynx)
berkembang menjadi bentukan yang tebal dan disebut Digestic Filament
§
Dalam
Digistic Filament terdapat sel-sel kelenjar yang menghasilkan getah
pencernakan.
§
Dekat
dengan bagian dasar Digestic Filament terdapat benang-benang yang disebut
dengan Acontio.
§
Di
dalam Acontio dilengkapi dengan -
kelenjar
-
nematocysts
§ Merupakan
lurus yang sel kelaminnya terpisah (♂&♀) ganad terdapat dibagian tepi dari
Septa tersebut.
KLAS : ANTOZOA, SUB KLAS : HEXACORALLIA
ORDO : MADREPORARIA
Ciri-ciri :
-
Susunan
tubuh pada prinsipnya sama dengan anemone / metridium
-
Perbedaannya antara lain :
§ Madreporaria
Bagian enterderm mensekresikan
zat kapur yang berfungsi sebagai kerangka. Kerangka ini disebut Calcareous
Skeleton atau Coral yang berwarna : -
putih (pada umumnya)
- merah
Pembentukan kerangka :
Mula-mula pada pangkal dimana
hewan itu melekat, dengan membentuk kuncup, kemudian kuncup tumbuh lagi
sehingga akhirnya membentuk koloni yang bercabang-cabang.
-
Contoh-contoh :
1. Acropora
Berbentuk koloni bercabang-cabang seperti pohon.
2. Stylopora
Berbentuk melekuk-lekuk.
3. Leptoria
Tenuis
Berbentuk melekuk-leku seperti
otak mamalia.
4. Fungia
Berbentuk seperti janin
SUB KLAS : HEXACORRALIA
ORDO : ANTIPATHARIA
Disebut juga Eupixaura
Antipathen (Akar Bahar)
Ciri-ciri :
-
Hidupnya koloni
-
Mensekresikan
zat tanduk sebagai kerangkanya.
Karang-karang laut ini
(Hexacorallia) ini menuntut syarat lingkungan
hidup yang tertentu.
Syarat tersebut antara lain :
- Temperatur air laut + 200C
- Dalam laut + 35 m
- Terletak pada lingkungan antara 280 LU dengan 280 LS
- Andaikata ada perubahan temperatur maka perubahan tak melebihi 60C naiknya dan 60C turunnya.
- Air laut ditempat tersebut bisa banyak mengandung O2.
- Air laut harus jernih
- Air laut mempunyai salinitas / kadar garam tertentu.
Macam-macam batu karang yang
terbentuk.
- Karang pantai (Frenging Ruf)
Terbentang dari pantai hingga menjorok +
¼ mil kearah laut.
- Karang Rintangan (Barier Ruf)
Terletak
agak jauh dari pantai.
- Karang Atoll (Sirkuler Ruf)
Merupakan
rangkaian pulau karang yang berbentuk gelam yang ditengahnya terdapat anak laut
yang relatif dangkal dan disebut Lagoon.
Gambar berbagai jenis Anthozoa
Porites californica © Marine Discovery
|
Fungiacyathus stephanus
|
© 2000 Ron Ates
|
|
Oulangia bradleyi
|
Bunodeopsis strumosa
© 2000 Ron Ates
|
||
Metridium giganteum © 2000 Ron Ates
|
Peachia hastata © 2000 Ron Ates
|
||
Oculina virgosa
© 1995 National Institute of Water
& Atmospheric Research
|
|||
Anthozoa
© 1996 The Paleontological Society
|
|||
Bunodeopsis strumosa
© 2000 Ron Ates
|
|||
© 2000 Ron Ates
|
Anthemiphyllia frustum
|
||
© 1996 The Paleontological Society
|
Holcotrochus scriptus
© 1992 South Australian Museum
|
© 2000 Ron Ates
|
|
FILUM PLATHYHELMINTHES
(cacing pipih)
Tubuhnya memipih badan
berbentuk pita. Cacing ini simetris bilateral, mempunyai sisi kanan dan kiri,
permukaan dorsal dan ventral, bagian anterior dan posterior. Tipe simetris
semacam ini dikaitkan dengan gerakan yang aktif. Cacing pipih yang hidup di air
tawar misalnya Plenaria, dapat bergerak cepat. Bila planaria berada pada
permukaan substrat/tanah mengeluarkan lendir di bawah tubuhnya, dan bergerak
maju di atas lendir ini menggerakkan silianya. Bila planaria berada di dalam
air dapat berenang dengan cara menggerakkan tubuhnya seperti gelombang. Dengan
demikian planaria dapat bergerak bebas sehingga dapat mencari makanan secara
aktif.
Pada hewan yang simertis
bilateral posisi organ indra memusat pada ujung anterior. Planaria memiliki
alat penerima cahaya, peraba, dan reseptor getaran yang terdapat pada ujung
anterior. Pemusatan alat-alat indra perasa dikepalanya disebut cephalization
(sepalisasi). Makanan planaria masuk melalui mulut yang berada pada permukaan
ventral dan akhirnya masuk ke dalam rongga gastrovaskuler. Meskipun bentuk
rongga ini lebih berkembang daripada hydra, namun pada prinsipnya sama dengan
alat pencernaan makanan hydra. Bahan-bahan yang tak tercerna masih tetap harus dikeluarkan
lagi melalui mulut seperti hydra.
Tubuh planaria terdiri dari
tiga lapisan embrional. Lapisan terluar disebut ekstoderm, lapisan dalam disebut
endoderm. Endoderm membatasi rongga gastrovaskuler. Diantara ekstoderm dan
endoderm terdapat lapisan mesoderm. Mesoderm terdiri dari jaringan ikat yang
longgar. Pada mesoderm terdapat organ-organ misalnya organ kelamin jantan dan
betina. Filum ini terdiri atas 6000 spesies yang digolongkan menjadi tiga kelas.
- kelas Turbellaria
Semua cacing berambut getar yang termasuk
tubellaria hidup secara bebas. Sebagian besar hewan yang termasuk mempunyai
susunan tubuh yang sederhana. Cacing-cacing ini dapat kita temukan pada tanah-tanah lembab dan juga di perairan
baik asin maupun tawar.
- kelas Trematoda
Semua anggota kelas ini hidup secara parasit. Cacing menghisap makanan dari inang dengan
mempergunakan batil penghisap yang terdapat di permukaan ventral. Kebanyakan
larva dari cacing ynag termasuk termatroda hidup secara parasit. Inang yang ditumpangi
larva berbeda dengan inang yang ditumpangi cacing dewasa. Inang dari larva
biasanya siput-siputan. Cacing hati merupakan parasit yang berbahaya bagi domba
dan lembu. Schistosoma dan cacing paru-paru merupakan parasit yang berbahaya
bagi manusia yang hidup di daerah tropis.
Gambar : Siklus hidup cacing gilig
- kelas Cestoda
Cestoda atau cacing pita juga hidup secara parasit.
Cacing pita dewasa hidup di dalam usus inang dan menghisap sari makanan. Bentuk
Cestoda seperti pita terdiri dari untaian progtogled masing progtogled hidup
sendiri. Untaian progtogled dapat mencapai panjang lebih dari 30 meter.
Dalam siklus hidupnya sebagian besar cacing pita
membutuhkan dua atau lebih inang. Kalau daging yang mengandung cacing pita
tidak dimasak sempurna kemudian termakan oleh orang, maka orang tersebut akan
terserang cacing pita. Cacing pita tidak memiliki alat pencernaan dan indra.
Dalam evolusi mungkin hewan ini hasil perkembangan dari cacing pita yang hidup
secara bebas. Dalam proses perkembangannya, alat pencernaan dan alat indera
tidak lagi sesuai dengan cara hidup parasit.
Penyakit
Pada Manusia Akibat Cestoda
|
||
Nama Ilmiah
|
Tempat Infeksi
|
Distribusi
|
Diphylllobothrium
latum
|
Small Intestine
|
Argentina, Europe,
Japan, Siberia,
Great Lakes area USA |
Taenia saginata
|
Small Intestine
|
Di seluruh dunia
|
Taenia solium
|
Small Intestine
|
Di seluruh dunia
|
Hymenolepis nana
|
Small Intestine
|
Di seluruh dunia
|
Siklus hidup
FILUM NEMERTINA
Contoh dari Nemertina
adalah cacing probosis. Cacing ini diberi nama demikian karena mempunyai sebuah
alat yang berbentuk seperti belalai yang dapat dijulurkan. Probosis digunakan
menangkap mangsa. Probosis yang dapat mengelurakan racun untuk meracuni
korbannya. Cacing ini panjangnya bervariasi antara satu inchi sampai beberapa
kaki, bentuknya agak pipih berwarna menyolok/terang dan tertutup oleh silia.
Sebagian besar hidup sebagai di pantai. Sistem pencernaan makanan yang searah
menguntungkan, karena tidak terjadi percampuran antara makanan yang masuk
dengan sisa makanan yang akan dikeluarkan. Setelah makanan masuk mulut makanan dicerna
di dalam saluran pencernaan. Akhirnya sisa makanan yang tak tercerna dibuang
melalui anus. Sistem sirkulasinya (peredaran darah) terdiri atas tiga saluran memanjang. Tidak
mempunyai jantung darah digerakkan oleh pergerakan tubuhnya.
FILUM NEMATODA
Cacing yang termasuk nematoda disebut gilik,
karena tubuhnya panjang, gilik dan simetris bilateral. Hewan ini juga memiliki
saluran pencernaan searah yang memanjang mulai dari mulut dan berakhir di anus.
Antara saluran pencernaan dan dinding tubuh sebelah luar terdapat rongga yang disebut
pseudocoel. Rongga ini berisi organ kelamin dan organ-organ lain yang berasal/diturunkan
dari mesoderm. Cacing gilik mempunyai kelamin yang terpisah, jadi terdapat
hewan jantan dan hewan betina. Meskipun sebagian besar nematoda besarnya tidak
lebih dari ujung sebuah jarum, tetapi dapat dengan mudah dikenal karena
gerakannya yang seperti cambuk. Tanah-tanah yang subur banyak dihuni hewan ini.
Sampai saat ini telah diketahui kira-kira 8000
spesies nematoda dan masih banyak yang belum diketahui. Nematoda tersebar di mana-mana.
Nematoda dapat ditemukan di laut, air tawar, serta tanah. Banyak nematoda yang
hidup secara parasit di tumbuhan atau di dalam tubuh hewan lain. Beberapa
spesies nematoda hidup secara bebas. Yang paling merugikan manusia adalah
cacing tambang. Hewan ini
hidup di dalam usus manusia menghisap darah dan jaringan. Bila terdapat terlalu
banyak cacing tambang di dalam usus, menimbulkan gejala lemah, selalu ingin
tidur. Orang dapat terkena
infeksi cacing tambang bila tidak mengenakan alas kaki. Pada suatu saat cacing
tambang Amerika yaitu Necator Americanus menjangkiti dua juta orang di bagian
tenggara Amerika Serikat. Saat ini dengan adanya sanitasi yang baik dan
pemakain sepatu telah banyak mengurangi infeksi oleh cacing ini.
Bagian tenggara Amerika Serikat bukan satu-satunya
yang terkena infeksi Nematoda. Menurut beberapa perhitungan sekitar 27 juta
orang di seluruh Amerika Serikat telah terinfeksi oleh Trichinella spiralis.
Infeksi ini disebabkan oleh karena memakan makanan mentah atau daging babi yang
dimasak setengah matang yang mengandung organisme ini.
Anak-anak seringkali terkena infeksi Nematoda
jenis lain, misalnya Ascaris. Ascaris hidup dalam usus dan berkembang karena
kebiasaan membuang kotoran sembarangan. Penyakit yang disebabkan Ascaris tidak
berbahaya, mudah diobati. Anjing juga dapat terkena infeksi Ascaris. Cacing
Filaria menyebabkan sakit kaki gajah (elephantiasis). Cacing ini ditemukan di
daerah tropis. Ada spesies nematoda yang menyerang tumbuhan misalnya jeruk,
tembakau, dan murbei. Parasit ini seringkali mematikan inangnya seketika, atau
melemahkan kondisi inang sehingga memberi peluang kepada hama lain untuk
menyerang.
FILUM ROTIFERA
Jumlah anggota filum ini sedikit, merupakan hewan
yang berukuran miskrokopis. Rotifera adalah hewan bersel banyak (setiap spesies
memiliki jumlah sel tertentu). Hewan ini seringkali menempel di objek yang ada
dalam air, dengan mempergunakan ”jari kaki”. Makanan rotifera berupa
mikroorganisme yang ada dalam air. Disekitar mulut terdapat silia yang tersusun
secara melingkar.
FILUM ANNELIDA
Cacing-cacing anggota filum ini tubuhnya
beruas-ruas. Beberapa organ (misalnya pencernaan) membentang sepanjang tubuh.
Organ yang lain seperti saluran pembuangan, ada di setiap ruas. Annelida
mempunyai rongga tubuh atau coelem.Rongga ini tidak saja berisi organ-organ
yang terbentuk dari mesoderm tetapi juga dilapisi oleh lapisan mesoderm.
Annelida
merupak nhewan simetris bilateral, mempunyai sistem peredaran darah yang
tertutup dan sistem syaraf yang tersusun seperti tangga tali. Pembuluh
darah yang utam membujur sepanjang
bagian dorsal sedangkan sistem syaraf terdapat pada bagian ventral.
Telah diketemukan
7.000 species yang hidup di air tawar, laut dan tanah. Contoh annelida adalah
cacing tanah (Pheretima) cacing ini hidup di tanah, makananya berupa sisa
tumbuhan dan hewan. Charles Darwin ahli biologi yang termahsur adalah orang
yang pertama kali menyatakan bahwa cacing tanah mempunyai peranan yang penting
dalam menggemburkan/menyuburkan tanah. Karena hidup di dalam tanah, cacing ini
membuat liang-liang sehingga tanah menjadi berpori dan mudah diolah. Cacing
tanah juga mencampur dedaunan dengan tanah, jadi menaikan kandungan humus tanah.
Sebagian
besar anelida hidup dilaut, yaitu diliang-liang atau dibawah karang yang dekat
dengan pantai, misalnya neries.
Golongan
lain dari annelida yang banyak dikenal adalah lintah pengisap darah. Lintah
mempunyai balik penghisap dikedua ujung badanya. Batil penghisap posterior dipergunakan
untuk melekatkan diri pada inang, sedangkan batil penghisap anterior dipergunakan
untuk menghisap darah.
Gambar : Berbagai jenis Annelida
Amynthas
corticis
|
Aporrectodea
caliginosa
|
Arenicola
marina
|
Bonellia
viridis
|
Capitella
capitata
|
Chaetopterus
variopedatus
|
Eudrilus
eugeniae
|
Eurythoe
complanata
|
Filogranella
elatensis
|
Haementeria
ghilianii
|
Hediste
diversicolor
|
medicinal
leech
Hirudo medicinalis |
|
|
|
Lamellibrachia
luymesi
|
Lanice conchilega
|
Lumbricidae
|
FILUM MOLLUSCA
Ada kurang dari 80.000 species
yang termasuk kedalam filum ini. Molluska adalah golongan hewan yang bertubuh
lunak tidak beruas dan tubuh dilindungi oleh
satu atau lebih cangkang yang terbuat dari kapur (Kalsium karbonat). Cangkang
ini dibentuk oleh lapisan dinding tubuh yang disebut mantel. Tubuhnya tersusun
dari tiga lapisan embrional yaitu ekstoderm, mesoderm dan endoderm. Hewan ini
memiliki coelem yang sempit. Sebagian besar moluska hidup di laut tetapi banyak
juga yang hidup di air tawar bahkan beberapa hidup di darat. Filum ini dibagi
menjadi 5 kelas.
1. Kelas Pelecypoda.
Kerang, tiram, simping termasuk dalam kelas
ini. Hewan ini mempunyai dua buah cangkang yang melindungi tubuh (cangkang
setangkup). Pelecypoda simetri billateral, tapi tidak dapat bergerak dengan
cepat. Hewan ini bergerak dengan menjulur kan kaki otot yang besar melelui
celah antara dua cangkang. Semua anggota kelas ini memperoleh makanan dengan
menyaring makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel.
Pelecypoda dapat dimakan. Mutiara dihasilkan
oleh species tertentu. Yang merugikan adalah teredo, yang dapat merusak dermaga
dan perahu. Cangkang teredo dapat dipergunakan untuk mengebor bagian kayu yang
terendam air laut.
2. Kelas Gastropoda
Gastropoda merupakan kelas yang terbesar
dari moluska. Siput dan siput
tak bercanggkang termasuk dalam kelas ini. Siput bercanggkang tunggal dan
spiral. Siput dewasa tidak menunjukan simetri bilateral tetapi larvanya simetri
bilateral.
Gastropoda mempunyai lidah yang panjang
dan sempit yang ditutupi deretan gigi kecil. Lidahnya disebut radula. Hewan ini
mempunyai kepala dan dua pasang tentakel.
Pada ujung tentakel terdapat mata.
Sebagian besar spesies gastropoda hidup di laut tetapi beberapa hidup di air
tawar bahkan ada yang hidup di darat. Yang hidup di darat bernafas dengan paru-paru.
Siput tak bercangkang dapat ditemukan di laut dan di darat. Warna siput darat
sederhana namun siput tak bercangkang yang hidup di laut kebanyakan berwarna
menyolok dan indah.
Beberapa jenis gastropoda dapat dimakan.
Kebanyakan siput laut memakan
pelecypoda. Bekecot termasuk
gastropoda yang merugikan pertanian. Berberapa siput merupakan inang perantara
bagi cacing.
3. Kelas Cepalophoda
Yang termasuk kelas ini misalnya gurita,
cumi-cumi, dan nautilus. Hewan
ini mempunyai kepala yang besar dan bermata sangat tajam. Pada kepala terdapat
tangan-tangan (delapan pada gurita dan sepuluh pada cumi-cumi) yang berguna
untuk pergerakan dan mencari mangsa. Mata cephalophoda dapat melihat dan
berfungsi seperti vertebrata. Hanya Nautilus lah yang bercangkang. Cangkang
cumi-cumi kecil berupa lempengan yang melekat pada mantel sedangkan gurita
tidak bercangkang.
Cephalophoda merupakan anggota dari
muluska. Chephalophoda juga termasuk hewan terbesar dari semua invertebrata.
Pernah ditemukan gurita sepanjang 28 kaki dan cumi-cumi sepanjang 50 kaki.
Cumi-cumi dapat bergerak sangat cepat dengan cara menyemprotkan air dari bawah
mantelnya. Bila dalam bahaya cumi-cumi melarikan diri sambil menyemprotkan
tinta berwarna hitam bersama-sama dengan air yang digunakan untuk bergerak dan
cairan ini akan menghambat lawan. Gurita dan cumi-cumi dapat dimakan.
4. Kelas Scaphopoda
Scaphopoda merupakan kelas terkecil dari
moluska. Hewan ini mempunyai kebiasaan membenamkan diri di pasir pantai.
5. Kelas Amphineura
Contoh hewan yang termasuk kelas ini
adalah Chilton dan Neopilina. Chilton mirip siput tak bercangkang hidup di
daerah pantai cangkangnya terdiri dari bebarapa (biasanya delapan lempengan
yang tersusun secara tumpang tindih). Meskipun kelihatannya beruas-ruas tetapi
organ dalamnya tidak.
Neopilina disebut fosil hidup karena
sebelum ditemukan pada tahun 1957 hewan ini dianggap sudah punah sejak jutaan
tahun yang lalu. Moluska ini sangat menarik perhatian karena di samping
memiliki sifat-sifat moluska bagian dalamnya beruas-ruas. Karena susunan yang
beruas-ruas seperti Annelida dianggap bahwa annelida-annelida dan moluska
mempunyai kerabat yang dekat.
Gambar berbagai jenis Molusca
giant african
snail
Achatina fulica |
Achatinella
|
Achatinella
mustelina
|
|
|
|
Aeolidiella
sanguinea
|
Ampullaria
canaliculata
|
flamed disc
Anguispira alternata |
|
|
|
occidental
tuskshell
Antalis entale |
greater
argonaut
Argonauta argo |
banana slug
Ariolimax columbianus |
|
|
|
banana slug
Ariolimax columbianus |
banana slug
Ariolimax columbianus |
banana slug
Ariolimax columbianus |
|
|
|
banana slug
Ariolimax columbianus |
Arion
|
Arion
|
|
|
|
Chevroderma
turnerae
|
Chlamys
opercularis
|
Chondropomidae
|
|
|
|
Cocculina
japonica
|
glossy pillar
Cochlicopa lubrica |
Collisella
|
|
|
|
Conus
geographus
|
spectacular
corolla
Corolla spectabilis |
eastern oyster
Crassostrea virginica |
|
|
|
giant pacific
chiton
Cryptochiton stelleri |
Cryptoplax
|
yoyo
galeommatid
Divariscintilla yoyo |
|
|
|
warty seacat
Dolabrifera dolabrifera |
variable
coquina
Donax variabilis |
variable
coquina
Donax variabilis |
FILUM ARTHROPODA
Dari semua spesies hewan, maka arthropoda
merupakan filum yang besar di bumi sampai saat ini telah ditemukan sekitar 900.000
spesies. Jumlah ini merupakan kira-kira 80% dari spesies hewan yang diketahui
sekarang. Anthropoda dapat hidup di air tawar, laut, tanah, dan praktis semua
permukaan bumi dipenuhi oleh spesies ini. Arthropoda mungkin satu-satunya yang
dapat hidup di Antartikadan liang-liang batu terjal di pegunungan yang tinggi.
Semua anggota filum ini mempunyai tubuh beruas-ruas dan kerangka luar yang
tersusun dari kitin. Rongga tubuh utama disebut hemocoel. Hemocoel terdiri dari
sejumlah ruangan kecil yang dipompa oleh jantung. Jantung terletak pada sisi
dorsal dari tubuhnya. Sistim saraf anthropoda seperti pada annellida, terdapat
bagian ventral tubuh berbentuk seperti tangga tali. Arthropoda memiliki lima
kelas :
1. kelas Chilopoda
Contoh hewan yang termasuk kelas ini
adalah lipan. Bentuk tubuhnya memanjang dan pipih dan setiap ruas di belakang
kepalanya mempunyai sepasang kaki. Lipan merupakan hewan yang karnivor, memakan
daging hewan lain dengan gigitan yang beracun. Rahangnya kuat dapat dipergunakan
untuk menggigit mangsa. Bernafas dengan trachea yang berupa pembuluh-pembuluh
udara yang bercabang. Lubang luar trachea disebut spirakulum.
2. kelas Diplopoda
Contoh
hewan ini adalah luing. Luing mempunyai dua pasang kaki pada setiap ruas tubuhnya.
Bentuk tubuh gilik (bulat panjang),
hewan ini herbivor.
3. kelas Crustacea
Crustacean memiliki dua pasang antenna.
Bagian kepala dan badan menyatu menjadi kepala dada (cephalothorax) yang
termasuk dalam kelas ini misalnya udang karang, udang, kepiting. Habitat
crustachea pada daerah acuatis, kecuali Porcillio yang bertempat tinggal di
bawah batu. Semua anggota kelas ini bernafas dengan insang. Ukuran tubuhnya
berkisar dari bentuk-bentuk yang hanya dapat diamati dengan mikroskop sampai
yang berukuran besar. Crustacea menjadi makanan utama bagi berbagai macam ikan
dan mamalia yang hidup di air tawar
maupun laut. Ikan paus biru yang panjangnya 100 kaki merupakan hewan
terbesar yang memakan crustacea kecil yang disebut krill.
4. kelas Arachnida
Kepala dan dada Arachnida menjadi satu disebut
kepaladada. Hampir semua Arachnida hidup di darat, mempunyai empat pasang kaki
untuk bergerak. Tidak memiliki antena. Yang termasuk kelas ini misalnya
mimi-mintuna, laba-laba, kalajengking dan sebagainya. Bentuk mimi menyerupai
bentuk nenek moyang (pemula) arthropoda karena itu sering disebut fosil hidup.
Tungau dan cuplak adalah parasit yang
menyebabkan gangguan pada manusia dan hewan.
5. kelas Insecta.
Kelas ini termasuk anthropoda yang dominan,
hidup di semua habitat kecuali di laut.
Sekitar 625.000 spesies yang telah diketahui, jumlah ini merupakan setengah
dari semua spesies yang hidup di bumi. Tubuh serangga dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu : kepala, dada, dan perut. Dada terdiri dari tiga ruas,
masing-masing mempunyai sepasang kaki. Jadi serangga adalah hewan berkaki enam.
Mayoritas serangga setelah dewasa mempunyai satu atau dua pasang sayap pada
dadanya. Ciri lain adalah mempunyai sepasang antena di kepalanya dan bernafas
dengan trachea.
Serangga melalui serangkaian tahap larva
dalam perkembangannya dari telur sampai menjadi dewasa. Bentuk kebanyakan larva
tidak mirip dengan yang dewasa. Siapa yang mengira bahwa ulat (larva) adalah
satu spesies dengan kupu-kupu dewasa. Pada perubahan ulat menjadi kupu melalui tahap pupa atau kepompong. Proses perubahan ini disebut metamorphosis.
Kelas ini dibedakan atas kurang lebih 24
ordo. Perbedaan ordo berdasarkan atas perbedaan metamorphosis, susunan sayap,
dan bagian-bagian mulut. Eksistensi kita benar-benar dipengaruhi oleh serangga.
Beberapa spesies seperti kecoak, kutu busuk, nyamuk dan beberapa lalat
memperoleh makanan langsung dari kita. Di samping gangguan yang ditimbulkan,
serangga juga dapat menularkan penyakit yang berbahaya.
Di samping mendatangkan mala petaka bagi
manusia, serangga juga ada yang menguntungkan bagi kehidupan kita. Seperti ulat
sutera yang menghasilkan bahan untuk kain yang bermutu dan lebah madu yang
menghasilkan madu.
Gambar : Berbagai
jenis arthropoda
Lepidoptera
© 2005 Matt Fetterley
|
© 2005 Ian Marsman
|
||
Zaretis callidryas
|
|||
Cambarus (Depressicambarus) latimanus
|
|||
Musca domestica
|
|||
|
Pamborus guerinii
|
Rhipsideigma raffrayi (Cupedidae) © 1996 David R. Maddison
|
FILUM ECHINODERMATA
Yang termasuk
dalam filum ini adalah sekelompok kecil hewan yang mirip ulat (misalnya genus
Peripatus) hewan kecil terdapat di daerah tropis hidup di bawah batang-batang
kayu yang rebah dan batuan. Hewan ini mempunyai sifat-sifat seperti arthropoda
dan annelida. Susunan dinding tubuh, organ seks, pencernaan, organ pembuangan,
sistem syaraf sentral, dan kaki-kakinya mirip dengan Nereis (annellida).
Peripatus juga mirip anthropoda yaitu mempunyai cakar pada kakinya dan
mempunyasistem peredaran darah terbuka.
Hewan ini
bernafas dengan trakea. Trakea itu analog dengan trakea insecta. Keaadaan
tersebut menguatkan dugaan bahwa peripatus mungkin merupakan keturunan yang sedikit
berubah dari suatuhewan yang juga nenek moyang dari anthropoda dan annelida.
Filum ini
mempunyai kira-kira 6.000 spesies yang semuanya hidup di laut. Bentuk dewasa
simetris radial, tetapi larvanya simetris bilateral. Kulitnya memiliki
duri-duri kecil. Tubuhnya ditopang oleh rangka yang berupa lempengan-lempengan
zat kapur, tidak beruas. Hewan ini mempunyai sistem pembuluh air (sistem
ambulakral). Air laut yang masuk ke sistem pembuluh air dapat dipergunakan
untuk mengembangkan kaki ambulakral. Kaki ambulakral mempunyai penghisap pada
ujungnya sehingga dapat dipergunakan untuk menempel pada permukaan yang keras.
Filum ini terbagi atas lima kelas :
1. Crinoidea (lili laut)
Dilihat sepintas makhluk ini mempunyai
bentuk seperti tumbuhan. Hewan ini hidup secara melekat pada suatu objek. Bentuk tubuhnya simetris radial. Pada
dasarnya :
a. hewan yang simetri radial hidup secara
melekat atau merayap seperti hydra.
b. Hewan yang simetris bilateral dapat
bergerak
c. Tetapi bentuk simetris radial pada Crinoidea
dalam evolusi berbeda dengan hydra, sebab nenk moyang Echinodermata adalah
hewan simetris bilateral.
2. Bintang Laut
Tubuhnya terdiri dari bagian tengah tengah
yang berbentuk seperti piring dan limat tangan. Mulut terdapat pada bagian
tengah. Bintang laut mampu bergerak dengan menggunakan kaki ambulakral tetapi
gerakannya sangat lambat. Echinodermata tidak berguna langsung bagi manusia.
Mangsanya adalah pelecypoda misalnya tiram.
3. Bintang Ular Laut
Hewan ini mempunyai lengan panjang
sebanyak lima atau kelipatan lima. Tangan dapat dipergunakan untuk bergerak. Hewan ini tidak mempunyai anus.
4. Bulu Babi
Mempunyai kerangka yang berbentuk seperti
bola dan tersusun dari kapur. Tidak mempunyai tangan-tangan dan pada kulit
terdapat duri-duri dari kapur. Kaki ambulakral pendek terdapat diantara duri.
Hewan ini dapat begerak pelan dengan menggunakan kaki ambulakral.
5. Teripang
Bentuk tubuhnya memanjang, kulit lunak,
karena hanya mengandung sedikit kapur. Tidak mempunyai tangan.
Gambar : Berbagai jenis Echinodermata
crown-of-thorns
starfish
Acanthaster planci |
crown-of-thorns
starfish
Acanthaster planci |
anemones and
sea anemones
Actiniaria sea stars and starfishes Asteroidea |
Amphipholis
squamata
|
Amphiura
filiformis
|
Antedon bifida
|
Anthocidaris
crassispina
|
Asterias amurensis
|
Astrobrachion
constrictum
|
Astrobrachion
constrictum
|
Astropecten
irregularis
|
Astropyga
magnifica
|
|
|
|
Chiridota
hypothermica
|
feather stars
and sea lillies
Crinoidea |
feather stars
and sea lillies
Crinoidea |
FILUM CHORDATA
Yang termasuk filum ini misalnya : ikan, amphirbi, reptil,
burung dan mamalia; terdiri dari kurang lebih 40.000 jenis hewan. Semua anggota filum ini mempunyai ciri :
simetris bilateral, bersegmen, berangka dalam. Bila dibandingkan dengan hewan
lain, chordata memiliki ciri khas, yaitu :
1. pada tahap perkembangannya mempunyai korda
dorsalis (notokord). Korda dorsalis terdapat di sebelah dorsal alat pencernaan,
bertindak sebagai penguat kerangka tubuh. Pada tingkat dewasa korda dorsalis
dari vertebrata diganti oleh tulang punggung (kolumna vertebralis).
2. pada suatu tingkat perkembangannya
mempunyai pasangan celah insang. Insang merupakan deviat (diturunkan) dari
farinks. Dengan adanya celah insang, maka air yang masuk melalui mulut dapat dikeluarkan
melalui insang.
3. mempunyai sumsung punggung (nervecord)
yang terdapat di sebelah dorsal, korda dorsalis. Pada bagian anterior sumsung
punggung membentuk otak.
Filum ini dibedakan
atas tiga sub filum (anak filum), yaitu :
1. subfilum cephalochordata
Yang termasuk subfilum ini misalnya :
Amphioxus. Amphioxus berbentuk seperti ikan. Korda dorsalisnya tidak mengalami
perubahan selama hidupnya.
Pada dinding farinks terdapat celah insang.
Meskipun dapat berenang, ia lebih senang membenamkan diri di pasir. Makanannya
berupa partikel makanan mikroskopis yang terdapat di air laut. Habitat hewan
ini di pantai.
2. subfilum tunicata
Hewan yang termasuk subfilum ini bertempat
tinggal di laut. Merupakan hewan yang hidup secara melekat. Makanan diperoleh dari aliran air yang
masuk melalui mulut ke celah insang. Diberi nama Tunicata karena tubuhnya diselubungi
oleh cangkang yang tersusun dari tunika. Tunika tersusun dari selulose.
Selulosa biasanya terdapat pada tumbuhan atau protista tertentu. Yang dapat
memberi petunjuk hewan ini kordata yaitu adanya celah insang. Pada tingkat dewasa hewan ini tidak
mempunyai korda dorsalis dan sistem saraf. Seperti hewan melekat yang lain , tunicata
menghasilkan larva yang berenang, sehingga dapat mencari lokasi baru. Ciri
kalau larva termasuk kordata yaitu mempunyai korda dorsalis dan sistem saraf
yang terdapat pada bagian dorsal tubuh. Larva akhirnya melekat pada substrat
dan berkembang menjadi bentuk dewasa yang kehilangan sifat-sifat kordatanya.
Sampai saat ini banyak biologiawan yang
berpendapat adanya subfilum lain, yaitu Hemichordata. Hewan yang termasuk
subfilum ini berbentuk seperti cacing, habitatnya di laut. Dimasukkan kedalam
golongan kordata karena mempunyai celah insang, saraf punggung (meskipunjuga
saraf perut), dan organ yang dianggap korda dorsalis yang rudimenter tersebut
tidak homolog dengan korda dorsalis kordata, karena itu hewan ini dimasukkan
kedalam filum sendiri, yaitu filum Hemichordata. Ditinjau dari sejarah evolusi,
hemikordata memiliki ciri yang menyerupai kordata dan ekinodermata.
3. subfilum vertebrata
filum Chordata merupakan salah satu dari
tiga filum hewan yang terbanyak anggota jenis hewannya saat ini. Keadaan ini disebabkan
oleh adanya filum vertebrata. Kebanyakan hewan yang kita kenal termasuk di
dalam subfilum ini, misalnya : ikan, katak, ular, burung , dan mamalia
ciri khas vertebrata yaitu :
a. pada tingkat dewasa, korda dorsalisnya diganti
oleh tulang punggung (kolumna vertebralis) yang tersusun dari tulang biasa. Di
sebelah dorsal tulang punggung terdapat tulang sumsung punggung.
b. Otak terdapat pada bagian anterior sumsum
punggung. Otak dilindungi oleh tulang tengkorak. Subfilum ini dibagi atas dua
superklas (induk kelas), yaitu Superklas Pisces dan Superklas Tetrapoda
SUPERKLAS
PISCES
Superklas ini dibagi
atas tiga klas, yaitu :
a. kelas Agnatha.
Hewan yang termasuk klas ini tidak
mempunyai rahang. Berdasarkan fosil yang ditemukan, pemula vertebrata termasuk
dalam klas ini. Pada zaman dahulu klas ini mempunyai banyak jenis anggota. Pada
masa kini, anggota jenisnya hanya dua yaitu ”cyclostoma” dan ”lamprey”.
Hewan-hewan ini termasuk mempunyai rahang dan pasangan sirip. Korda dorsalisnya
tetap ada, selama hidupnya. Hanya sebagian saja yang diganti oleh tulang rawan.
Hidup secara parasit pada ikan. Mulutnya bertindak sebagai batil pengisap untuk
melekatkan diri pada tubuhikan, dan memperoleh makanan dengan mengisap jaringan
tubuh ikan yang ditumpanginya.
b. kelas Chodrichthyes (ikan bertulang rawan)
Yang termasuk klas ini, misalnya ikan hiu
dan ikan pari. Hampir semuanya hidup di laut, hanya sedikit sekali yang hidup di
air tawar. Mempunyai rahang yang kuat, pasangan sirip dan kerangka yang
tersusun atas tulang rawan. Celah insang tampak karena tidak berpenutup insang.
Ikan hiu merupakan jenis ikan karnivor yang bisa menyerang manusia.
c. kelas Osteicthyes (ikan bertulang biasa)
Semua hewan yang termasuk klas ini
mempunyai kerangka yang tersusun atas tulang biasa. Jumlah jenis beribu-ribu,
habitat air tawar atau laut. Yang termasuk klas ini, misalnya : ikan mas, ikan
lele, ikan salem. Celah insang tidak tampak karena ditutup oleh operkulum
(penutup insang). Siripnya ada yang berpasangan dan ada yang tunggal. Sirip
yang berpasangan misalnya sirip dada dan sirip perut. Sirip tunggal misalnya :
sirip punggung, sirip ekor dan sirip belakang. Mempunyai gelembung renang yang
berfungsi sebagai alat hidrostatik.
SUPERKLAS
TETRAPODA
Hampir semua
hewan yang termasuk superklas ini mempunyai dua pasang anggota gerak. Ada
beberapa jenis yang tidak mempunyai anggota gerak seperti ular.
Superklas
tetrapoda dibedakan atas empat klas, yaitu:
a. Klas Amphibia
Amphibia
merupakan hewan yang mempuynai dua alam berbeda, yaitu di darat dan air.
Amfibia dewasa bernafas dengan paru-paru dan berjalan dengan empat kakinya.
Keadaan demikian merupakan penyesuaian dengan kehidupan darat. Kulitnya tipis
dan lembab. Karena kulitnya tipis, maka air mudah menguap dari tubuh melalui
kulit. Agar tidak terlalu banyak penguapan, amfibi menyenangi tempat-tempat
yang basah atau lembab. Amfibi memerlukan air untuk perkembangbiakannya. Telur dibuahi
dan diletakkan di dalam air. Telur kemudian menetas menjadi larva yang bernafas
dengan insang. Pada suatu periode dari pertumbuhan larva mengalami
metamorforsis menjadi katak dewasa.
Klas ini dibedakan
atas tiga ordo, yaitu :
1. ordo uredela : merupakan amphibi yang
berekor, misalnya : salamander. Salamander hanya terdapat di daerah subtropis.
Salamander mempunyai empat kaki yang berukuran sama.
2. ordo Anura : merupakan amfibi yang tidak
berekor, misalnya katak. Kaki belakang mempunyai ukuran yang lebih besar dari
kaki depan.
3. ordo Apoda : merupakan amfibi yang
berbentuk seperti cacing, tidak mempunyai kaki, misalnya caecilia. Caecilia
terdapat di hutan-hutan tropis.
b. Klas Reptil
Reptil
merupakan hewan yang menyesuaikan diri terhadap kehidupan di darat. Reptil
bernafas dengan menggunakan paru-paru, mempunyai dua pasang kaki. Kulitnya
tebal, kering, dan bersisik. Kulit berguna untuk mencegah penguapan air dari
tubuhnya. Reptil mampu hidup di daratan yang sangat kering. Perkembangbiakannya
tidak memerlukan air. Kebanyakan meletakkan telur di tanah atau pasir. Telur dilindungi
oleh cangkang dari kapur dan selaput; cangkang bersifat kedap air sehingga
berguna sebagai pelindung kekeringan. Telur harus dibuahi sebelum berbentuk
cangkang, sehingga sperma dapat mencapai sel telur.
Pembuahan
terjadi di dalam tubuh. Hewan jantan mempunyai alat kopulasi yang berguna untuk
menyampaikan sperma kedalam tubuh betina.
Berdasar fosil
yang ditemukan, dahulu jenis reptil banyak dan tubuhnya lebih besar dari
sekarang. Contoh reptil tersebut antara lain dinosaurus dan reptil terbang.
Sekarang hanya
terdapat empat ordo, yaitu :
1. ordo chelonia
Misalnya
kura-kura dan penyu. Hewan tersebut mempunyai tulang rusuk yang besar dan
berbentuk lempeng yang berpadu dengan cangkang yang melingkupi permukaan tubuh.
Kura-kura hidup pada lingkunga darat. Penyu hidup di lingkungan air. Umur kura-kura panjang sampai puluha tahun.
Ada penyu yang umurnya mencapai 150 tahun.
2. ordo Squamata
Misalnya kadal
dan ular. Kedua hewan tersebut hanya ditemukan pada daerah kering, dan ada juga
yang hidup di daerah air tawar dan laut.
Ular tidak
mempunyai kaki : ular boa dan ular piton mempunyai sisa-sisa kaki belakang.
Ular dapat menelan mangsa yang berukuran lebih besar dari dirinya. Hal tersebut
dapat terjadi karena adanya tulang kuadrat, yang dapat digeser, sehingga dapat
membuka mulut selebar mungkin. Beberapa jenis ular sangat beracun, misalnya :
ular welang, kobra, dan biludak.
3. ordo crocodilia
Misalnya buaya
dan alligator. Perbedaan antara keduanya adalah alligator mempunyai moncong
runcing, giginya menonjol keluar dan menyenangi air asin. Reptil merupakan
golongan hewan pertama yang menyesuaikan diri dengan kehidupan darat. Namun
banyak juga raptil yang hidup di air. Meskipun demikian, ciri kehidupan darat
seperti bernafas dengan paru-paru dan meletakkan telur di darat tetap ada.
4. ordo Rhynchocephalia
ordo ini hanya
mempunyai satu jenis hewan saja, yaitu Sphenodon. Habitatnyapun sangat terbatas,
hanya hidup di pantai-pantai Selandia Baru. Hewan ini bertampang primitif,
masih sama dengan nenek moyangnya zaman dahulu, sering dikatakan sebagai fosil
hidup.
c. Klas Aves
Ada beberapa
ciri burung yang sama dengan reptil (dalam evolusi burung keturunan reptil),
misalnya pembuahan burung secara internal, telurnya dilindungi cangkang,
kakinya ditutupi sisik.
Burung berbeda
dengan reptil dalam hal : suhu burung konstan (homotermik) sering disebut hewan
berdarah panas. Karena itu burung mempunyai kemampuan mengatur suhu tubuhnya
agar tetap stabil. Pada hewan berdarah dingin seperti ikan, amfibi, dan reptil
tidak mampu mengatur suhu tubuhnya, sehingga suhu tubuhnya sangat tergantung
pada keadaan lingkungannya. Hewan berdarah dingin disebut Poikilotermik.
Bermacam-macam
burung sangat bermanfaat bagi kesejahteraan manusia. Ayam merupakan sumber
makanan yang berprotein. Burung hantu membantu memakan tikus.
d. Klas Mammalia
Disebut
mammalia karena hewan-hewan yang termasuk dalam klas ini mempunyai kelenjar
susu (mammae). Kelenjar ini menghasilkan susu. Pada tubuhnya terdapat bulu.
Semua hewan yang termasuk mammalia benafas dengan paru-paru. Suhu tubuhnya
konstan. Giginya berbeda dengan vertebrata yang lain. Gigi mamalia dibedakan
atas tiga tipe, yaitu:
1. gigi seri
(insisor), untuk memotong makanan
2. gigi taring
(kaninus), untuk mencabik-cabik makanan
3. gigi
geraham (molar), untuk menggiling makanan.
Kebanyakan
mamalia adalah vivipar, yaitu melahirkan anak. Ada juga yang ovipar, misalnya
monotremata, cungur bebek, dan landak pemakan semut.
Jenisnya
demikian banyak hingga mencapai 12.000 jenis. Ukuran sangat bervariasi, mulai
dari yang berukuran kecil (tikus) sampai yang berukuran besar (ikan paus) yang
mencapai berat 170 ton. Habitatnya juga bervariasi, mampu hidup di daerah panas
maupun dingin.
Klas ini dibedakan
atas tiga subklas (anak klas), yaitu :
1. Prototheria : yang termasuk prototheria
yaitu cungur bebek (platypus) dan landak pemakan semut (Echidna)
2. Metatheria : yang termasuk metatheria
adalah kangguru dan tikus berkantung. Hewan-hewan tersebut adalah vivipar,
anaknya (pada saat lahir) dalam keadaan belum sempurna. Karena itu, anaknya ditempatkan
pada kantung khusus yang terdapat pada bagian abdomen induk. Kelenjar susu
terdapat di dalam kantung, berguna untuk memberi air susu pada anaknya.
3. Entheria : merupakan subklas yang terbesar.
Pada saat anaknya di dalam
kandungan mendapat makanan melalui plasenta dari induknya.
Aneka Hewan di Indonesia
Anoa
(Bubalus depressicornis/Bubalus quarlesi) hidup di daerah
Sulawesi
Gajah (Elephas
maximus) hidup di Sumatra
Kera Hitam Sulawesi (Macaca nigra)
Burung Cendrawasih (Paradisaea raggiana)
hidup di Papua
Short-Clawed Otter (Aonyx cinerea)
Ajak Pohon (Cuon alpinus) hidup di Sumatra
Kanguru Pohon Dingiso
(Dendrolagus mbaiso) hidup di Papua
Komodo Dragon (Varanus komodoensis) hidup di Pulau
Komodo Nusa Tenggara
Tikus pemakan serangga (Hylomys parvus)
hidup di Pegunungan Kerinci Sumatra
Landak (Zaglossus bruijni)
hidup di Papua
Badak Jawa/Javan
Rhinoceros (Rhinoceros sondaicus) di Ujung Kulon Banten
Tapir (Tapirus indicus)
hidup di Sulawesi
Orangutan (Pongo pygmaeus) hidup di Hutan
Kalimantan
Bayi Orangutan
Orangutan dewasa
Hariamau Sumatra (Panthera tigris sumatrae)
Monyet Berhidung panjang Proboscis Monkey (Nasalis
larvatus) hidup di Kalimantan
Monyet Pohon Jawa /Grizzled Leaf Monkey (Presbytis
comata)
0 komentar:
Posting Komentar